Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi prediksi gempa susulan di tujuh provinsi pasca gempa Jayapura. Pasalnya, kabar tersebut tidak berasal dari sumber yang terpercaya.
Beredar informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi setelah di Jayapura. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp dan media sosial.
Baca Juga
Berikut klaim informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi setelah di Jayapura.
Advertisement
"Shalom selamat malam untuk kita semua, khsusu buat warga masyarakat yang berada di Jayapura dan sekitarnya, informasi terbaru dari BMKG JAYAPURA dan sekitarnya, informasi terbaru dari BMKG JAYAPURA bahwa malam ini akan ada gempa susulan, sehingga kami dari BMKG sangat memohon untuk semua warga masyarakat yang berada di wilayah Jayapura dan sekitarnya agar tetap waspada, siapkan barang barang berharga penting kalian dan tetap waspada, agar gempa yang akan menyusul bisa lebih cepat mencari tempat yang aman, kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Kita dalam bahaya, peneliti dari BMKG pusat ada (7) provinsi di indonesia yang akan terancam gempa bumi, salah satunya Jayapura."
Kepala Balai Besar MKG Wilayah V, Yustus Rumakiek mengatakan, telah beredar di masyarakat terkait adanya informasi simpang siur dan tidak benar (hoaks) di wilayah Jayapura.
BMKG memberikan pernyataan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah memberikan pernyataan tersebut.
"Sehingga informasi tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," tuturnya.
Yustus menyatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
Imbauan untuk Masyarakat
Imbauan Kepada Masyarakat
Beberapa imbauan yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat di Wilayah Jayapura diantaranya,
a. Masyarakat diharapkan tetap tenang serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.
b. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal kuat dan tahan gempa.
c. Hindari beraktivitas di sekitar bangunan-bangunan yang sudah rusak atau terlihat retakan akibat gempa bumi.
d. Pastikan jalur evakuasi dari dalam rumah ke luar rumah tidak terdapat penghalang yang dapat mempersulit evakuasi saat terjadi gempa bumi.
e. Membuat rencana kedaruratan untuk level keluarga (Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian secukupnya serta makanan instant).
f. Masyarakat yang tinggal di daerah lereng-lereng mewaspadai kemungkinan longsor yang terjadi akibat dari gempa bumi.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui aplikasi InfoBMKG, website www.bmkg.go.id, dan kanal media sosial BMKG @infoBMKG. Ikuti kanal media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram/Twitter @InfoBMKGPapua.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.