Lawan Hoaks, Google Gencarkan Kampanye Prebunking di Eropa

Liputan6.com, Jakarta - Google meluncurkan kampanye prebunking untuk melawan hoaks di Eropa. Mereka akan merilis sejumlah video pendek bagaimana cara kerja disinformasi.

Video pendek itu rencananya akan dipasang sebagai iklan di platform populer seperti Facebook, Youtube, dan Tiktok. Untuk tahap pertama video itu akan diluncurkan di Jerman mengikuti langkah yang dilakukan di India.

Tahun lalu video pendek Google untuk prebunking ditayangkan di Polandia, Republik Ceko, dan Slovakia. Video ini membahas klaim salah seputar pengungsi Ukraina yang menyebabkan krisis pemukiman di negara tersebut.

Kampanye tersebut terbilang sukses karena videonya ditonton 38 juta kali, setengah dari populasi ketiga negara tersebut. Peneliti menemukan bahwa orang yang telah menonton video prebunking lebih sedikit terpapar hoaks ketimbang yang tidak menonton.

"Melalui prebunking maka orang bisa menyangkal kebohongan atau mengetahui teknik yang digunakan para pembuat hoaks. Jadi di masa depan mereka kebal terhadap hoaks tersebut," ujar Sander van der Linden, psikolog sosial dari Cambridge University dilansir Euronews.

"Namun sama seperti vaksin, video prebunking seperti ini harus dibooster atau diperbarui secara rutin. Sehingga efektivitasnya untuk melawan hoaks terus terjaga," katanya menambahkan.