Liputan6.com, Jakarta - Obat menjadi salah satu hal yang dijadikan bahan hoaks, kondisi ini harus diwaspadai sebab dapat menyesatkan pihak yang mempercayainya.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar obat, di antaranya adalah kandungan mengerikan yang ada pada obat.
Baca Juga
Hasil penelusuran menunjukan, sejumlah informasi seputar kandungan mengerikan pada obat terbukti tidak benar.
Advertisement
Berikut kumpulan hoaks seputar kandungan mengerikan pada obat.
Obat Kapsul Berisi Paku
Beredar kembali melalui aplikasi percakapan dan media sosial video yang mengklaim ada paku di dalam obat kapsul. Postingan video ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 22 Februari 2021.
Dalam video tersebut terdapat seseorang yang mengeluarkan obat kapsul dari boks. Selanjutnya obat kapsul tersebut dibuka dan ternyata berisi paku.
Akun itu menambahkan narasi "Kejahatan yang luar biasa saat ini..obat kapsul d isi paku..MK kalau kita minum kapsul sebaiknya cek dulu isinya.."
Lalu benarkah postingan video yang mengklaim ada paku di dalam obat kapsul? Simak hasil penelusurannya di sini.
Nurofen Ibuprofen Mengandung Logam Graphene Oxide
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide, klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Agustus 2022.
Unggahan klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide berupa video yang menampilkan seorang mengambil tablet Nurofen Ibuprofen kemudian tablet tersebut dimasukan ke dalam gelas yang berisi air.
Setelah tablet tersebut larut kemudian ada sebuah benda berbahan besi ditempelkan pada gelas terbut dan terlihat gumpalan besi menempel pada dinding gelas.
Dalam video tersebut terdapat narasi suara yang mengatakan sedang menunjukan graphene oxide di dalam tablet.
Benarkah klaim tablet Nurofen Ibuprofen mengandung logam graphene oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
Advertisement
Parasetamol Mengandung Virus Berbahaya Machupo
Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai yang menyebut parasetamol mengandung virus berbahaya Machupo. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya dengan narasi sebagai berikut:
"PERINGATAN Urgent: Hati-hati untuk tidak menggunakan Paracetamol yang datang ditulis P/500. Ini adalah Parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung “Machupo” virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga dan menyelamatkan hidup dari mereka. Saya sudah melakukan bagian saya, sekarang giliran Anda."
Akun itu menambahkan narasi "Ojo baseng2 ngombe parasetamolKui diwoco.."
Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut parasetamol mengandung virus berbahaya Machupo? Simak hasil penelusurannya di sini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement