Liputan6.com, Jakarta - Hoaks, misinformasi, dan disinformasi banyak tersebar di internet, terlebih melalui media sosial dan aplikasi pesan. Salah satu yang paling banyak menjadi penyebaran tersebut adalah aplikasi percakapan Whatsapp.
Aplikasi ini digandrungi dan digunakan banyak orang karena bisa mengirim teks, foto, video, file, telepon, hingga video call.Â
Baca Juga
Secara global melansir dari databoks.katadata.co.id pengguna aktif Whatsapp mencapai 2,41 miliar orang pada kuartal ketiga tahun 2022. Indonesia berada di peringkat ketiga pengguna Whatsapp paling banyak yaitu 112 juta pengguna.
Advertisement
Fitur forward menjadi salah satu fitur andalan Whatsapp karena pengguna bisa dengan mudah meneruskan dan menyebarkan pesan. Sayangnya fitur ini justru banyak digunakan untuk menyebarkan hoaks.
Tetapi sebenarnya Whatsapp juga memiliki fitur untuk melawan hoaks. Fitur ini adalah cek fakta Search the Web yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa informasi yang viral.
Identik Dengan Ikon Kaca Pembesar
Melansir dari Straitstimes.com fitur cek fakta ini muncul dengan ikon kaca pembesar. Hanya pesan yang telah di-forward lima kali atau lebih yang dilengkapi dengan fitur ini. Dengan klik ikon tersebut, pengguna akan diteruskan ke pencarian Google.Â
Hasil pencarian adalah tentang informasi dan klarifikasi pesan tersebut. Hal ini membuat pengguna dapat melakukan pengecekan fakta dari hasil penelusuran mereka
Sejak 2020, fitur ini telah diluncurkan di Brasil, Italia, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Pengguna dapat menggunakan fitur ini jika telah men-download versi terbaru dan tersedia di Whatsapp Android, Iphone, dan Whatsapp Web. Namun, hingga saat ini belum diketahui pasti keberlanjutan dari pengembangan inovasi fitur cek fakta ini.
Advertisement