Liputan6.com, Jakarta - Di era yang serba digital ini, hampir semua kelompok usia menggunakan internet. Baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Tentunya kebutuhan dan penggunaan internet dari masing-masing kelompok usia berbeda, ada yang untuk bermain games, membaca berita, scrolling media sosial, berbelanja, dan lainnya.
Salah satu kelompok usia yang perlu perhatian lebih dalam penggunaan internet adalah anak-anak. Apalagi saat ini, tidak jarang anak-anak sudah diberikan smartphone pribadi yang terakses dengan internet. Padahal, di internet sendiri juga tidak semua informasi benar, terdapat informasi negatif yang hoaks dan menyesatkan.
Baca Juga
Maka itu, perlu untuk mendidik dan membesarkan anak-anak agar menjadi masyarakat yang paham informasi.
Advertisement
Melansir dari Themayor.eu di Republik Kroasia terdapat pendidikan media yang diterapkan di sistem pendidikan. Penekanan pendidikan media ini bersamaan dengan pelajaran film, seni, dan teater yang juga membahas pesan televisi, media, radio, hingga koran.
Anak-anak diberikan informasi seputar keuntungan dan kerugian media massa, serta cara melakukan aktivitas di internet yang aman.
Orangtua Masih Berperan Penting
Pengenalan dan pendidikan media ini merupakan langkah yang baik bagi anak-anak. Namun, pendidikan media ini belum sepenuhnya menahan dampak misinformasi pada anak-anak.
Hal ini karena pendidikan ini tidak cukup untuk menunjang literasi media dan lebih fokus pada sarana yang tidak banyak digunakan anak muda saat ini (internet).
Maka dari itu orang tua perlu untuk mendampingi anaknya dalam menjelajahi internet yang saat ini merupakan sumber informasi anak-anak. Agar terbiasa dan familiar, orang tua harus membiasakan diri dengan konten di internet.Â
Lalu, orang tua juga dapat mengajari anak-anak mereka untuk memeriksa informasi yang mereka temukan di internet. Tentunya, hal ini dilakukan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman anak-anak, bukan malah membingungkan mereka.
Lebih lanjut, penting juga untuk membentuk keterampilan berpikir kritis (critical thinking) anak, sehingga mereka dapat membedakan informasi yang benar dan salah.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.