Sukses

Cek Fakta: Hoaks BSI Lakukan Ruqyah untuk Perbaiki Sistem Layanan

Beredar di media sosial postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Mei 2023.

Dalam unggahannya terdapat foto dengan narasi sebagai berikut:

"Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri iminta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan Aamiin yaa robbal 'alamin,"

Akun itu menambahkan narasi:

"Apakah ini yang dinamakan ikhtiar bumi dan langit?

Bumi = ikhtiar manusiaLangit = RUQYAH SISTEM😅

Sing sabar semua nasabah BSI"

Lalu benarkah postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut?

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi Head of Corporate Communication PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Eko Nopiansyah. Ia menyebut postingan tersebut tidak benar.

"Itu hoaks ya," ujarnya saat dihubungi Kamis (11/5/2023).

Konfirmasi juga dilakukan dengan menghubungi Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi. Dia menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Hoaks", ujarnya saat dihubungi melalui Whatsapp, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi meminta maaf atas terkendalanya layanan perbankan BSI sejak 8 Mei 2023. Dia menyebut proses pemulihan layanan masih terus dilakukan.

Hery menyampaikan dalam proses pemulihan ini fokus utamanya adalah menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Setidaknya hingga layanan BSI kembali berjalan normal.

"Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023).

"Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” sambung Hery.

Dia menjelaskan, pada Selasa (9/5/2023) pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang. Setelah itu, nasabah BSI bisa melakukan transaksi melalui dua pilihan itu. Namun, layanan pada aplikasi BSI Mobile belum kembali sepenuhnya.

Kemudian pada hari ini, Rabu (10/5/2023) pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.

"Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hery mengakui ada dugaan terjadi serangan siber ke sistem milik BSI. Namun, dia ingin memastikan penyebab tersebut lebih jauh.

"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah," tutur Hery.

Menyoal ini, dia menegaskan bakal memperkuat keamanan siber dalam sistem BSI. Utamanya sebagai upaya untuk menjaga data nasabah bank syariah pelat merah itu.

Dia juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI."

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan yang menyebut Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut adalah hoaks.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.