Sukses

Viral Swedia Jadikan Seks Cabang Olahraga dan Gelar Kejuaraan, Simak Faktanya

Informasi Swedia menjadikan seks sebagai olahraga dan menggelar kejuaraan setingkat Eropa tersebut adalah hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi Swedia menjadikan seks sebagai olahraga dan menggelar kejuaraan setingkat Eropa beredar di tengah masyarakat lewat media sosial. Kabar ini tentu menimbulkan beragam tanggapan.

Setelah ditelusuri, informasi Swedia menjadikan seks sebagai olahraga dan menggelar kejuaraan setingkat Eropa tersebut adalah hoaks.

Beredarnya informasi tersebut dipicu oleh ulah bahwa seorang pria Swedia bernama Dragan Bratic.

Ia memiliki beberapa klub tari telanjang dan menginginkan seks diklasifikasikan sebagai olahraga. Ia mengajukan lamaran untuk menjadi anggota konfederasi pada Januari tahun ini.

Namun Konfederasi Olahraga Swedia mengonfirmasi bahwa permohonan tersebut ditolak pada bulan Mei.

"Konfederasi Olahraga Swedia telah menarik perhatian pada fakta bahwa di beberapa bagian media internasional saat ini tersebar berita bahwa federasi seks telah menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia," kata Anna Setzman, Juru Bicara Konfederasi Olahraga Swedia, dikutip dari situs DW.com.

Setzman pun menyatakan, informasi Swedia menjadikan seks sebagai olahraga dan menggelar kejuaraan setingkat Eropa pun hoaks.

"Saat ini, informasi palsu tersebar di beberapa media internasional tentang Swedia dan olahraga Swedia," tuturnya.

Laporan Expressen, Bratic, ketua Federasi Seks Swedia dan orang di belakang kejuaraan, menerima hukuman penjara satu setengah tahun pada tahun 2019 karena kejahatan akuntansi dan pajak, serta larangan menjalankan bisnis selama tiga tahun.

Dia dihukum karena tidak membayar PPN atau kontribusi pemberi kerja kepada para wanita muda - banyak di antaranya adalah imigran - yang bekerja di klubnya, serta tidak menghitung pendapatan dari pelanggannya.

 

 

2 dari 3 halaman

Hoaks Swedia Jadikan Seks Sebagai Olahraga dan Gelar Kejuaraan

Hoaks Swedia menjadikan seks sebagai olahraga dan menggelar kejuaraan setingkat eropa berupa tangkapan layar foto bendera Swedia dan pasangan lelaki dan perempuan, di dalamnya terdapat tulisan sebagai berikut.

"Swedia Deklarasikan S*ks Sebagai Olahraga, Bahkan Mengadakan Kompetisinya"

Selain itu juga terdapat tangkapan layar tulisan sebagai berikut.

"Swedia secara resmi mendaftarkan s*ks sebagai olahraga. Swedia menjadi negara pertama yang akan menggelar Kejuaraan S*ks Erope. kejuaraan ini berlangsung di bawah bimbingan Federasi S*ks Swedia. Kejuaraan s*ks ini akan berlangsung selama enam minggu di Gothenburg pada 8 Juni mendatang.

Dalam kejuaraaan ini, para peserta akan melakukan aktivitas seksual di bawah 16 disiplin ilmu, termasuk rayuan, s*ks oral, penetrasi, dan lainnya.

Diberitakan Live Mint, Kejuaraan Seks Erope ini diikut! oleh 20 orang partisipan dari berbegai negara. Pemenang akan diputuskan oleh panel yeng terdiri dari tiga juri serta penilaian penonton.

Kejuaraan tersebut telah mendorong oreng-orang dari berbagai orientasi seksual untuk ikut berpastisipasi. Penyelenggara seks mengatakan bahwa penggabungan orientasi seksual juga merupakan bagian dari olahraga tersebut den akan menjadi terobosan perkembangan di antara negere-negara Eropa.

“Penggabungan orientasi seksual sebagai begian deri taktik olahraga akan menjadi terobosan perkembangan di antara negera-negara Eropa, kate penyelenggara Senin (5/6/2023).

Ketua Federasi S*ks Swedia, Dragan Bratych."

Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Astaghfirullah...

Swedia secara Resmi menDaftarkan S*ks sebagai Olahraga.

Swedia menjadi negara Pertama yg akan menggelar Kejuaraan S*ks Eropa.

Kejuaraan ini berlangsung di bawah Bimbingan Federasi S*ks swedia.

Kejuaraan S*ks ini akan berlangsung selama 6 minggu di Gothenburg pada 8 juni mendatang.

** Baca selengkapnya di postingan 👇🏽_____________

Aye Nggak mo nanya.. " ade yg minat buat ikutan ?? " .. 🫣🤭.

#AkhirZaman

#KuatkanImandanImun

#IkutiUlamaGarisLurus"

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini