Liputan6.com, Jakarta - Pemanasan global menjadi ancaman bumi dan seisinya sebab dapat menimbulkan dampak buruk. Kondisi ini tentu harus dihindari dengan melakukan beragam kegiatan yang dapat melestarikan alam.
Di tengah upaya untuk menghindari pemanasan global bermunculan berbagai mitos, dikutip dari situs WWF simak mitos dan fakta pemanasan global.
Baca Juga
Mitos 1. Iklim Bumi Selalu Berubah
Advertisement
Selama 4,5 miliar tahun sejarah bumi, iklim telah banyak berubah. Ini benar, tetapi pemanasan cepat yang kita lihat sekarang tidak dapat dijelaskan dengan siklus alami pemanasan dan pendinginan. Jenis perubahan yang biasanya terjadi selama ratusan ribu tahun terjadi dalam beberapa dekade.
Suhu global sekarang berada pada titik tertinggi sejak pencatatan dimulai. Faktanya, 17 dari 18 tahun terhangat yang tercatat semuanya terjadi sejak tahun 2001.
Pemanasan yang jauh lebih cepat ini sesuai dengan tingkat karbon dioksida di atmosfer, yang telah meningkat sejak revolusi industri.
Jadi, ketika orang berbicara tentang perubahan iklim saat ini, yang mereka maksud adalah perubahan iklim antropogenik (buatan manusia).
Ini adalah pemanasan suhu rata-rata bumi sebagai akibat dari aktivitas manusia, seperti pembakaran batu bara, minyak dan gas untuk menghasilkan energi sebagai bahan bakar rumah kita dan mengangkut serta menebang pohon untuk menghasilkan makanan yang kita makan.
Â
Mitos 2. Tanaman Membutuhkan Karbon Dioksida
Tumbuhan memang membutuhkan karbondioksida (CO2) untuk hidup. Tumbuhan dan hutan menghilangkan dan menyimpan karbon dioksida dalam jumlah besar dari atmosfer setiap tahun. Tapi masalahnya adalah, ada begitu banyak karbon dioksida yang dapat mereka serap dan jumlah pohon semakin berkurang, karena semakin banyak hutan ditebang di seluruh dunia, sebagian besar untuk menghasilkan makanan kita.
Mari kita perjelas, CO2 itu sendiri tidak menimbulkan masalah. Itu bagian dari ekosistem global alami. Masalahnya adalah jumlah CO2 yang diproduksi oleh kita sebagai manusia belum ada tingkat CO2 di atmosfer selama 800 ribu tahun.
Mitos 3. Pemanasan Global tidak Nyata karena Masih Dingin
Pemanasan global menyebabkan suhu permukaan rata-rata bumi meningkat. Ini tidak hanya membuat gelombang panas dan kekeringan lebih mungkin terjadi, tetapi juga menyebabkan perubahan pada sistem iklim alami kita.
Perubahan ini membuat peristiwa cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi dan lebih parah. Misalnya, angin topan dan badai menjadi lebih intens, bergerak lebih lambat dan butuh waktu lebih lama untuk mereda.
Mitos berikutnya
Mitos 4. Perubahan Iklim Adalah Masalah Masa Depan
Ini bukan lagi alasan untuk tidak bertindak atas perubahan iklim dan membebani generasi mendatang. Ilmuwan iklim terkemuka dunia telah memperingatkan bahwa kita hanya memiliki waktu 12 tahun untuk membatasi pemanasan global hingga maksimal 1,5C dan menghindari kerusakan iklim.
Kita sudah melihat dampak buruk dari perubahan iklim terhadap pasokan pangan global, meningkatnya migrasi, konflik, penyakit, dan ketidakstabilan global, dan ini hanya akan menjadi lebih buruk jika kita tidak bertindak sekarang.
Perubahan iklim buatan manusia adalah krisis lingkungan terbesar di zaman kita. Itu mengancam masa depan planet yang kita andalkan untuk kelangsungan hidup kita dan kita adalah generasi terakhir yang dapat melakukan sesuatu untuk itu.
Mitos 5. Energi Terbarukan Hanya Skema Penghasilan Uang
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa energi terbarukan itu mahal, tetapi ini tidak benar! Tenaga surya dan angin darat adalah cara termurah untuk menghasilkan listrik, artinya energi yang mereka hasilkan lebih murah daripada menggunakan bahan bakar nuklir, gas, dan fosil.
Mitos 7. Energi Terbarukan Hanya dapat Bekerja saat Tidak Berawan atau Berangin
Industri sedang mengembangkan teknik baru untuk menyimpan listrik dan mengelola permintaan pada waktu puncak yang berarti bahwa meskipun matahari tidak bersinar atau tidak bertiup kencang, masih mungkin untuk mengandalkan sumber energi terbarukan.
Mayoritas rumah di Inggris mendapatkan listrik dari National Grid. Saat Anda beralih ke energi bersih, mereka menjamin bahwa setiap unit listrik yang Anda serap dari Jaringan akan memasukkan kembali berupa energi bersih dalam jumlah yang sama, membantu membersihkan pasokan energi kita.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.