Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Juni 2023.
Unggahan klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun tersebut berupa video dengan tampilan awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama sejumlah orang mengenakan baret hijau dan berpakaian seragam loreng.
Baca Juga
Pada tampilan video tersebut bertuliskan "BREAKING NEWS
Advertisement
20.000 PRAJURIT DIBERANGKATKAN
RATUSAN TERORIS DIINFORMASIKAN ADA DIPONPES AL ZAYTUN".
Video berdurasi 10 menit 16 detik tersebut menampilkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD diiringi dengan narasi suara seorang perempuan dengan transkrip sebagai berikut.
"Mahfud MD Soal Ponpes Indramayu kalau tidak sesuai sama hukum berurusan dengan saya."
Kemudian video dilanjutkan dengan video Mahfud MD yang sedang menjawab pertanyaan tentang Pondok Pesantren Al Zaytun, berikut transkrip perkataan Mahfud MD dalam tayangan tersebut.
"Kalau tidak sesuai dengan hukum, itu urusan dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi, itu Kemenag. Jadi Kita belum tahu masalahnya di mana sebenarnya,".
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"20.000 Pr4jurit Diberangkatkan Oleh Pemerintah, Al Zaytun Dikabarkan Siap Kan Pasukan Tandingan.."
Benarkah klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun, dengan menyimak video klaim. Hasilnya tidak ada keterangan terkait pengiriman 20 ribu pasukan oleh pemerintah ke Al Zaytun.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun'. Hasilnya tidak ada rujukan yang dimuat situ berita yang kredibel yang memuat informasi tersebut.
Kemudian penelusuran tetap menggunakan Google Search dengan menjadikan pernyataan Mahfud MD dari potongan video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Search.
Penelusuran mengarah pada sejumlah artikel salah satunya berjudul "Mahfud MD Soal Ponpes Al Zaytun Indramayu: Kalau Tidak Sesuai dengan Hukum, Berurusan Sama Saya" yang dimuat situs Pikiran-rakyat.com.
Dalam situs Pikiran-rakyat.com Mahfud MD menanggapi tentang kontroversi yang terjadi pada Pondok Pesantren Al Zaytun dan pemerintah masih melakukan pendalaman terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan menangkap layar tampilan video yaitu Jokowi bersama sejumlah orang mengenakan baret hijau dan berpakaian seragam loreng.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Presiden Joko Widodo Kunjungi Divisi Infanteri 1 Kostrad" yang dimuat situs Tniad.mil.id, pada 16 November 2021.
Situs Tniad.mil.id mengunggah foto yang identik dengan cuplikan gambar pada klaim video.
Â
Â
Situs Tniad.mil.id menyebutkan, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi pasukan Kostrad di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Jawa Barat, (16/11/2016).
Kedatangan Presiden ke Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad ini selain untuk memeriksa kesiapan pasukan Kostrad, juga untuk memberi pengarahan kepada para prajurit bahwa mereka semua adalah garda terdepan dalam menjaga kemajemukan bangsa.
Sumber:
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-016807299/mahfud-md-soal-ponpes-al-zaytun-indramayu-kalau-tidak-sesuai-dengan-hukum-berurusan-sama-saya
 https://tniad.mil.id/presiden-joko-widodo-kunjungi-divisi-infanteri-1-kostrad/
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun tidak benar.
Dalam video klaim tidak ada informasi yang menyebutkan pemerintah berangkatkan 20 ribu prajurit ke Al Zaytun dan salah satu tampilan pada tayangan video tidak terkait dengan pengiriman pasukan ke Al Zaytun.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement