Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim kapal penyeberangan Gilimanuk menuju Ketapang karam beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Juli 2023.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sebuah kapal hampir tenggelam di tengah laut. Suasana tampak mencekam, para penumpang pun terlihat menyelematkan diri ke sisi kiri kapal.
Advertisement
Baca Juga
Sementara sisi kanan kapal mulai tenggelam. Adapun sejumlah kendaraan roda empat yang turut diangkut kapal tersebut akhirnya tenggelam.
Video itu kemudian diklaim sebagai peristiwa kapal karam di penyeberangan Gilimanuk-Ketapang pada 9 Juli 2023.
"Kejadian pagi hari Minggu 09-07-23. Kapal penyebrangan Gilimanuk-Ketapang. Semoga penumpang Terselamatkan," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut 649 kali ditonton dan mendapat 19 komentar dari warganet.
Benarkah video tersebut merupakan peristiwa kapal karam penyeberangan Gilimanuk-Ketapang? Berikut penelusurannya.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim kapal penyeberangan Gilimanuk menuju Ketapang karam pada 9 Juli 2023.
Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images. Hasilnya terdapat video serupa di situs berbagi video YouTube.
Satu di antaranya video berjudul "Perjuangan Ibu & Anaknya Bertahan Saat KM Lestari Maju Karam" yang diunggah channel YouTube KOMPASTV pada 6 Juli 2018 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Video tersebut ternyata peristiwa kecelakaan Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 3 Juli 2018 lalu.
Â
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=sEAxfRwXRnI
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim kapal penyeberangan Gilimanuk menuju Ketapang karam pada 9 Juli 2023 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa kecelakaan KM Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. pada 6 Juli 2018 lalu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement