Sukses

Kominfo Ungkap Ada 575 Ribu Akun Dilaporkan Terkait Penipuan di Ruang Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap ada sekitar 575 ribu akun terkait penipuan di ruang digital yang dihimpun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap ada sekitar 575 ribu akun terkait penipuan di ruang digital yang dihimpun. Itu sebabnya Kominfo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada pada informasi yang diterima.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan ratusan ribu jumlah akun yang dilaporkan terkait penipuan melalui phising melalui short message service (SMS), telepon, e-mail, aplikasi dan website.

Ia menambahkan jumlah itu akan semakin bertambah karena maraknya tindak kejahatan tersebut belakangan ini.

"Kami sudah mengumpulkan sekitar 575 ribu daftar list yang pernah digunakan atau dilaporkan digunakan untuk kejahatan penipuan bukan hanya pada akun bank tapi juga ada akun e-wallet. Para pelaku penipuan terorganisir ini sangat lihai dalam memanfaatkan semua kelemahan masyarakat khususnya terkait keamanan digital (digital safety) perangkat telekomunikasi atau gawai masing-masing yang masih sangat rendah." ujar Semuel dilansir InfoPublik.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terkecoh dengan berbagai tawaran atau iklan yang tidak masuk akal, sepeti harga Ponsel yang dijual jauh lebih murah daripada harga pasaran serta pesan-pesan yang tidak jelas isi dan pengirimnya.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah meng-klik aplikasi hingga link website yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal melalui aplikasi WhatsApp untuk menghindari pembobolan data oleh pelaku penipuan.

"Harga HP yang tadinya misalnya Rp10 juta, bisa dengan saya Rp 2 juta itu sudah pastinya scam (penipuan). Kalau ada telepon yang tidak jelas, wa tidak jelas dan SMS tidak jelas jangan terlalu penasaran, cek terlebih dulu," ujar Semuel menegaskan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.