Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi informasi kian pesat, Gerakan Pramuka pun ikut andil dalam dunia literasi dan informasi. Melalui tagar #SetiapPramukaAdalahPewarta, setiap anggota didorong menjadi seorang jurnalis sekaligus penulis.
Melansir pramuka.id, gerakan pramuka dapat menjadi sebuah gerakan penangkal berita hoaks. Artinya mempelajari dan menerapkan apa yang boleh dan dilarang di media sosial.
Baca Juga
Pramuka berperan penting dalam pilar pembangunan teknologi bangsa, khususnya dalam membangun literasi dan literasi digital di kalangan anak muda. Wamenkominfo, Nezar Patria mengharapkan pramuka terus menjadi bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat.
Advertisement
“Pramuka itu dimanapun selalu cakap, welah asih, pemberani, solider. Itu ciri khas rekan-rekan pramuka. Dalam hal ini pramuka salah satu pilar teknologi bagi generasi muda,” ujar Nezar, dilansir dari kominfo.go.id.
Selain itu, pramuka didorong agar memiliki kesadaran sebagai pemberi informasi yang benar dan bertanggung jawab pada akun media sosial yang dimiliki masing-masing.
Ubah Aspek Kehidupan
Wamenkominfo Nezar menyebut, disrupsi digital di Indonesia dan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi tren yang mengubah banyak aspek kehidupan dan cara masyarakat berkomunikasi.
“Dalam perubahan itu, saya kira ada persoalan-persoalan yang kita hadapi, misalnya tidak semua dari kita adaptif dengan perkembangan teknologi terutama teknologi digital dalam hal ini internet. Tidak semua kita melek dengan yang namanya perkembangan bagaimana menggunakan internet. Karena itu, Kominfo dalam hal ini punya program yang kita sebut sebagai Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD),” tegasnya.
Masyarakat harus memiliki pengetahuan digital agar tidak menjadi korban pembangunan tanpa batas dan kemudahan akses informasi di dunia maya.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan program Siberkreasi yang bekerja sama dengan gerakan pramuka dan ratusan komunitas sebagai bagian dari GNLD.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.