Sukses

Tak Ada Limitasi dalam Mengejar Mimpi: Simak Kisah Inspiratif Maisty Akhdaniyah

Selama 13 tahun menggunakan kursi roda tidak menghalangi Maisty dalam mengejar mimpi, menjadi penggiat cek fakta, dan hal positif lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali kita terobsesi menjadi sempurna di mata semua orang dan kerap lupa bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari eksistensi manusia.

Menjadi manusia artinya kita harus siap menerima ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita. Konteks "menerima" dalam hal ini bukan berati pasrah dengan keadaan, tapi berusaha membalikkan keadaan dengan mengubah keterbatasan menjadi sumber keunggulan yang istimewa.

Tentu bukan perjalanan yang mudah untuk berdamai dan menerima ketidaksempurnaan yang melekat pada diri kita. Semua butuh proses untuk melaluinya. Meskipun terasa sulit, bukan berarti berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang mustahil. Hal ini dibuktikan oleh Maisty Akhdaniyah yang berani melawan ketidaksempurnaan dengan balasan prestasi.

Pada tahun 2010 silam, Maisty terjatuh di kamar mandi sekolahnya, tulang ekornya terbentur. Maisty segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif. Akibat kejadian tersebut, dokter menyatakan bahwa Maisty tidak dapat berjalan lagi seperti semula dan membutuhkan kursi roda untuk mobilitasnya.

Tidak ada orang di dunia ini yang menginginkan fase keterpurukan di dalam hidupnya, termasuk Maisty. Sekuat tenaga Maisty bangkit dan melanjutkan hidup dengan ragam prestasi yang ia raih. Setelah kejadian tersebut. Maisty tetap melanjutkan pendidikkannya dengan mengambil Paket B.

Gadis kelahiran 1993 ini melakukan pekerjaan sebagai model make up dan menekuni hobinya bermain basket. Ketekunannya dalam bermain basket membawanya menjadil Pemain Terbaik di Jakarta Swift Wheelchair Basketball pada September 2019 silam. Maisty juga aktif berkegiatan di Yayasan Cheshire Indonesia dan pernah menjadi duta Cek Fakta Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Penggiat Cek Fakta

"Saya tertarik menjadi penggiat cek fakta karena saya suka membaca berita-berita yang sedang viral di dunia maya, namun sayangnya tidak semua berita sejalan dengan kebenaran," ungkap Maisty.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebanyak 11.642 konten hoaks yang beredar di Indonesia sejak periode Agustus 2018 sampai dengan Mei 2023. Keresahan yang dirasakan Maisty, tentu juga dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia karena semakin tinggi angka penyebaran hoaks, semakin banyak juga kerugian yang dirasakan masyarakat Indonesia yang menjadi korban hoaks.

Menurut Maisty, untuk membrantas hoaks diperlukan pengecekan fakta mengenai suatu informasi secara kritis melalui literasi digital. Namun sayangnya, berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memperihatinkan karena hanya 0,001%, yang artinya dari 1,000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.

Oleh karena itu, sebagai aktivis cek fakta, Maisty mengajak kita semua untuk meningkatkan literasi digital di era serba digital ini. Mengingat pemberantasan hoaks secara keseluruhan diperlukan kolaborasi seluruh masyarakat Indonesia yang harus kritis dalam memberi dan menerima informasi antara satu sama lain.

3 dari 4 halaman

Jangan Sia-Siakan Masa Muda

Gadis asal Jakarta ini mempunyai motto hidup "Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah!". Mungkin terdengar sangat simpel, tetapi maknanya sangat mendalam. Di saat kita ingin menyerah setelah 99 kali percobaan yang kita usahakan untuk mimpi kita, bisa jadi ketika percobaan yang ke-100 adalah waktu untuk merasakan hasil dari perjuangan kita. Kita tidak pernah tau usaha mana yang akan menuai hasil, jadi benar kata Maisty "Jangan pernah menyerah!".

"Pesan saya untuk anak muda sekarang jangan sia-siakan waktu masa mudamu sekarang ini, teruslah berusaha dan tingkatkan semua kemampuan yang kalian punya dan jangan pernah menyerah pada semua keadaan," ujar Maisty.

Maisty membuktikan bahwa ketidaksempurnaan bukan halangan dalam berkarya karena limitasi tidak berlaku dalam mengejar mimpi. Dengan demikian, mari terus mengejar mimpi dan merayakan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Â