Liputan6.com, Jakarta - Meskipun literasi dan matematika tetap jadi inti pendidikan, kurikulum literasi digital nampaknya perlu dipertimbangkan sebagai suatu kebutuhan dalam sistem pendidikan di era teknologi ini. Pasalnya, literasi digital telah jadi keterampilan hidup yang sangat penting, tak hanya untuk mempersiapkan karier, tetapi juga untuk pendidikan dan bersosialisasi.
Pentingnya keterampilan literasi digital bagi siswa semakin terlihat dengan banyaknya teknologi yang menyelimuti kehidupan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Interaksi sosial, kehidupan profesional, hiburan, hingga pendidikan, kemampuan menggunakan teknologi secara efektif dianggap penting untuk kemajuan dan kesuksesan di era modern.
Baca Juga
Literasi digital adalah suatu keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara aman, efektif, dan bertanggung jawab. Di tengah teknologi yang semakin mendarah daging, pentingnya mempelajari keterampilan literasi digital menjadi semakin jelas.
Advertisement
Dilansir dari learning.com, berikut adalah 5 alasan siswa harus mempelajari keterampilan literasi digital.
Pertama, penggunaan teknologi yang semakin meningkat dalam sektor pendidikan menjadi salah satu alasan mengapa keterampilan literasi digital penting untuk dipelajari. Penggunaan teknologi, seperti komputer, tablet, internet, dan handphone sebagai alat pembelajaran telah berkembang dalam 15 tahun terakhir.
Siswa yang memiliki literasi digital akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan teknologi tersebut dalam proses pembelajarannya. Sementara itu, siswa yang tidak memiliki keterampilan literasi digital mungkin akan terhambat karena ketidakmampuan atau kurangnya kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi terkait.
Selain itu, pasca-pandemi Covid-19 banyak ujian yang diadakan secara online. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya bagi siswa untuk memiliki kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi agar hanya fokus pada materi yang ditanyakan dalam ujian daripada terhambat atau terganggu oleh penggunaan teknologi untuk ujian.
Kedua, keamanan digital atau digital safety memiliki risiko yang sangat kompleks dan selalu berubah. Pelaku cybercrime terus menerus menemukan dan menciptakan cara baru untuk mengambil keuntungan dari pihak lain. Literasi digital dapat menjadi bekal siswa untuk membantu melindungi keselamatan dan privasi mereka semaksimal mungkin dalam menghadapi kejahatan siber.
Â
Selanjutnya
Ketiga, literasi digital juga mengajarkan bagaimana siswa harus memiliki tanggung jawab atas segala aktivitasnya di ruang digital. Mereka harus mengonsumsi dan mengkomunikasikan informasi secara etis.
Meningkatnya ketergantungan pada teknologi membuat siswa dihadapkan pada masalah hak cipta, plagiarisme, dan cyberbullying. Literasi digital membantu siswa menguasai, memahami, dan menavigasi tantangan-tantangan yang ada di ruang digital secara efektif, serta menjadikan mereka warganet yang lebih bertanggung jawab.
Keempat, semakin banyak interaksi sosial yang terjadi secara online membuat literasi digital berperan penting dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan orang-orang di dunia maya. Di era teknologi, tidak ada lagi hambatan komunikasi dalam menjalin hubungan. Namun, hal ini juga membuat masyarakat, terutama generasi muda dihadapkan pada skenario interaksi sosial yang berbahaya. Dengan menguasai literasi digital, siswa dapat melindungi diri mereka saat berinteraksi di dunia maya.
Kelima, dengan menjadikan literasi digital sebagai prioritas dalam sektor pendidikan, institusi dapat membantu meningkatkan literasi digital di kalangan kelompok yang tidak memiliki atau kurang akses internet dan teknologi. Dengan begitu, keterampilan siswa dari kelompok tersebut meningkat sehingga mereka dapat memperoleh peluang karier yang lebih besar di masa depan. Selain itu, keterampilan ini dapat menjadi bekal untuk diterapkan pada berbagai jenis teknologi saat ini dan di masa depan.
Keterampilan literasi digital bukan hanya sekadar tambahan, tetapi fondasi penting bagi siswa dalam meraih sukses di era digital. Melalui pemahaman yang baik dan mendalam tentang literasi digital, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan di dunia yang semakin terhubung dengan teknologi ini. Oleh sebab itu, pengembangan literasi digital dalam kurikulum pendidikan adalah investasi cerdas bagi masa depan generasi muda dan masyarakat secara keseluruhan.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.