Sukses

Lateral Reading: Metode Membaca di Dunia Internet agar Terhindar dari Hoaks

Lateral reading merupakan sebuah strategi literasi media yang dapat digunakan untuk memeriksa informasi apapun yang ada di platform digital dan dapat membantu melindungi diri dari infomasi yang salah atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Dilansir dari poynter.org, setiap harinya ada sekitar 2,5 kuintiliun byte data dibuat. Seorang Ilmuwan dari Stanford History Education Group, David Helfand mengatakan jumlah tersebut setara dengan 5 triliun buku. Dengan kata lain, internet terus diperbarui dan di era informasi yang begitu banyak ini semakin sulit untuk membedakan kredibilitas sebuah sumber informasi.

Sebagian besar orang tetap berada di dalam situs web untuk memutuskan kredibilitasnya dengan membaca keseluruhan informasi secara vertikal, dari atas ke bawah.

Hefland menjelaskan, penilaian berdasarkan fitur internal sebuah situs web, seperti URL dan lainnya merupakan cara yang kurang efektif untuk mengevaluasi kredibilitas situs.

"Ketika mencoba menentukan siapa yang berada di balik informasi online, orang biasanya membuat penilaian berdasarkan fitur internal situs web seperti URL, desain, fungsionalitas, atau kontennya. Namun, fitur-fitur ini bukan cara yang efektif untuk mengevaluasi situs dan perlu ditantang secara eksplisit," jelasnya.

Setelah meneliti pemeriksa fakta profesional yang bekerja untuk memverifikasi sebuah informasi yang terindikasi hoaks, Stanford History Education Group (SHEG) menemukan bahwa ada pendekatan lain yang jauh lebih efektif untuk menilai kredibilitas suatu situs, yaitu lateral reading.

Lateral reading merupakan metode yang digunakan dengan cara memeriksa lebih lanjut terkait sumber dari sebuah informasi di luar situs yang menyebarkan informasi tersebut.

Misalnya, ketika menemukan sebuah situs atau akun media sosial yang menyebarkan sebuah informasi yang meragukan, segera buka tab atau browser lain di mesin pencarian atau platform digital untuk memeriksa lebih lanjut tentang informasi tersebut.

Seperti yang dijelaskan oleh peneliti dari SHEG, "Memeriksa apa yang situs web lain katakan tentang sebuah sumber atau informasi adalah strategi evaluasi yang lebih baik."

2 dari 3 halaman

Gunakan Lateral Reading untuk Dua Hal Berikut

Lateral reading dapat digunakan untuk dua tujuan, yaitu untuk memverifikasi kredibilitas sumber informasi dan untuk menemukan apa yang sumber lainnya katakan mengenai informasi tertentu.

Berikut adalah cara menggunakan lateral reading untuk memverifikasi kredibilitas sumber informasi:

  1. Keluar dari postingan atau situs web yang Anda buka saat ini.
  2. Lakukan pencarian kata kunci tentang situs web atau akun media sosial untuk mencari informasi lebih lanjut.
  3. Buka beberapa situs web yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sumber tersebut.
  4. Bandingkan informasi yang Anda baca untuk menentukan apakah sumber tersebut dapat dipercaya atau tidak.

Sedangkan, jika ingin menggunakan lateral reading untuk menemukan apa yang sumber lainnya katakan mengenai informasi tertentu, caranya adalah sebagai berikut:

  1. Keluar dari situs web atau akun yang memposting informasi yang Anda curigai kebenarannya.
  2. Lakukan pencarian kata kunci tentang topik yang Anda curigai untuk mencari sumber lain.
  3. Buka beberapa situs web lain yang memiliki informasi tentang topik tersebut.
  4. Bandingkan informasi yang Anda baca untuk menentukan apakah informasi tersebut benar atau tidak.

Lateral reading merupakan sebuah strategi literasi media yang dapat digunakan untuk memeriksa informasi apapun yang ada di platform digital dan dapat membantu melindungi diri dari infomasi yang salah atau hoaks.

Dalam dunia digital, sangat penting untuk memiliki literasi media yang baik agar dapat membedakan informasi yang benar dan salah. Internet menuntut kita menggunakan strategi membaca baru yang sangat berbeda dengan membaca buku ataupun majalah untuk mengevaluasi informasi. Dengan metode lateral reading, pengguna internet dapat melindungi diri dari informasi yang salah.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Â