Sukses

Deretan Hoaks Catut Nama Najwa Shihab, Simak Daftarnya

Hoaks kerap mencatut nama tokoh terkenal tak terkecuali jurnalis ternama Najwa Shihab.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks kerap mencatut nama tokoh terkenal tak terkecuali jurnalis ternama Najwa Shihab. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks yang catut nama Najwa Shihab? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Foto Ini Program Mata Najwa Bahas Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Makanan Manis

Sebuah foto yang diklaim program Mata Najwa membahas penderita diabetes boleh mengonsumsi makanan manis beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 juli 2022.

Dalam unggahan itu juga terdapat gambar Najwa Shihab dan Aman Pulungan. Kedua Foto itu diberi keterangan sebagai berikut.

"Musuh utama diabetes! Kadar gula akan kembali normal dalam 3 hari," demikian narasi dalam gambar tersebut.

Selain itu, postingan tersebut juga menyertakan tautan ke situs myroomapp.com. "Penderita diabetes boleh makan yang manis-manis! Musuh utama diabetes terungkap!" tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 356 kali dibagikan dan mendapat 131 komentar warganet.

Benarkah dalam foto itu program Mata Najwa membahas penderita diabetes boleh mengonsumsi makanan manis? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Tulisan Najwa Shihab soal Covid-19

Beredar kembali di media sosial postingan beberapa klaim terkait covid-19. Terbaru postingan ini mengatasnamakan presenter Najwa Shihab.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Cherry Umburuhingide Rasuh. Dia mengunggahnya di Facebook pada 3 Januari 2020.

Berikut isi postingannya:

*PENTING DIBACA DAN DIPAHAMI UNTUK DIKETAHUI.*‼*_NAJWA SIHAB KOMEN_**

KITA BUKAN BODOH TAPI DIBODOHKAN, KITA TIDAK MISKIN TAPI DIMISKINKAN OLEH SEBUAH SISTEM.

**Rapid tes itu cek darah, sedangkan covid-19 tidak masuk ke DARAH

**Rapid tes cuma cek antibodi reaktif / muncul atau non reaktif bukan cek VIRUS.

**Jika antibodi muncul /reaktif dianggap ada virus atau bakteri dan tidak tahu itu Virus atau Bakteri apa langsung vonis hasilnya POSITIF.**Orang FLU kalo ikut rapid tes hasilnya pasti POSITIF karena antibodinya reaktif muncul.

**Jadi hasil rapid tes POSITIF belum tentu kena CORONA Itu hanya menunjukkan ANTIBODINYA reaktif/muncul.

**PCR tes pun hanya menunjukkan/mengindikasi keberadaan adanya VIRUS tapi gak bisa mejunjukan itu virus apa dan juga gak bisa Membedakan antara virus hidup dan virus mati akibat sudah di bunuh sama antibodi kita.

**Tes PCR akan memberikan petunjuk hasil positif jika ada virus tapi tidak bisa nengidentifijasi virus jenis apa dan virus hidup atau virus mati.**Selama ini tidak ada yang meninggal disebabkan murni karena Virus Corona.

**Kalau penyebabnya dikarena terlalu banyak bermacam² virus yang ada didalam tubuh sehingga antibodi kalah dan tidak mampu mengalahkan virus yang terlalu banyak dan bermacam² itu adalah benar.

**Jika ada ribuan yang meninggal itu menunjukkan sebelum adanya covid-19 banyak ribuan orang sudah terjangkit virus lain.

**Sehingga ketika kena covid kondisi tubuh semakin parah antibodi yang ada didalam tubuh tidak sanggup melawan dan mengatasi lagi.

**Jadi kemungkinan yang kata media bertambah banyak yang kena corona / covid 19, diliat dari hasil rapid tes itu belum tentu kena covid-19, Sekali lagi rapid tes cuma mendeteksi antibodi seseorang muncul / reaktif apa tidak, Sedangkan orang flu aja antibodinya pasti muncul /reaktif jika dikakukan rapid tes dengan hasilnya pasti akan positif.

**Jadi waspada boleh, Takut juga boleh, Tapi tidak perlu berlebihan sampai ketakutan akut / depresi, Sebab itu akan mempengaruhi imun kita menurun dratis / drop.

**Semisal contoh kasus pertama beberapa hari yang lalu ada orang waktu malam tubuhnya panas, deman, batuk², muntah², sesak nafas dan besoknya meninggal Ternyata orang ini kena typus.

**Contoh kasus kedua, seseorang panik ketakutan kena corona otomatis jantungnya berdebar kencang mengakibatkan sesak nafas dan besok meninggal.

**Contoh kasus ketiga seseorang dengan aktifitas tinggi bekerja terlalu keras lupa istirahat badannya kelelahan jadi lemah, sress dari tes medis meninggalnya bukan karena virus corona tapi karena masuk virus lainya disebabkan imun turun karena kelelahan dan stress berat.

**Semoga kita semua semakin paham tentang Covid-19 ini. Dan mindset / pola pikirnya berubah menjadi tenang dan selalu positif menghadapi segala situasi dan kondisi yang tidak menentu saat ini.*

Lalu benarkah Najwa Shihab membuat postingan soal covid-19 seperti di atas? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Waspada Akun Palsu Najwa Shihab Promosikan Produk Jam Tangan asal Jepang

Beredar di media sosial postingan Najwa Shihab mempromosikan produk jam tangan asal Jepang. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 September 2023.

Berikut isi postingannya:

"Untuk pertama kalinya, pusat perbelanjaan Grand Indonesia ricuh. Banyak yang pingsan saat berlomba membeli jam tangan saat pembukaan diskon 50%, hanya Rp199.000/1 buah (beli 1 gratis 1 Rp399.000), pemandangannya sama menyeramkannya dengan bencana yang menewaskan 153 orang di Korea😵Kemarin adalah hari yang tak terlupakan bagi masyarakat Indonesia ketika brand jam tangan ternama asal Jepang Sakazuki membuka cabang pertamanya di sini. Untuk merayakan pembukaan, toko meluncurkan promosi khusus, diskon 50% beli 1 gratis 1 hanya Rp399.000 / 2 buah (harga asli Rp798.000)😍. Banyak reporter dan orang berbondong-bondong ke sini untuk menunggu membeli kombo promosi ini. Pada klimaksnya, ada orang-orang yang bertengkar dan berkelahi sehingga menimbulkan kekacauan yang menyebabkan banyak orang pingsan karena terinjak-injak. Toko kemudian harus tutup dan mendapatkan bantuan dari staf medis😭"

Lalu benarkah postingan Najwa Shihab mempromosikan produk jam tangan asal Jepang? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Video Terkini