Sukses

Cek Fakta: Hoaks Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia

Beredar kabar hoaks siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang siswa SMP korban perundungan yang dilakukan oleh siswa lainnya di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang diklaim siswa SMP korban perundungan dan narasi berisi bahwa korban telah meninggal dunia.

"Siswa SMP korban penganiayaan oleh teman sekolahnya TKP di Cilacap sudah meninggal dunia... Turut berdukacita...Semoga almarhum di trima oleh Allah SWT dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya...Husnul Khotimah Aamiin ya Rabbal'alamiin .🙏🤲😭," tulis salah satu akun Facebook pada Kamis (28/9/2023).

Sebelumnya, video aksi perundungan pelajar SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah viral di media sosial. Dalam video, aksi perundungan itu dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya, korban dipukul dan ditendang oleh pelaku.

Kasatreskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko mengungkapkan, duduk perkara aksi perundungan tersebut. Menurutnya, hal itu dipicu oleh pernyataan korban berinisial RF (14) yang menyinggung kedua terduga pelaku.

"Korban mengaku sebagai anggota kelompok atau geng Basis. Pelaku berinisial MK (15) dan WS (14) yang merupakan anggota kelompok itu tidak terima dan tersinggung, sehingga akhirnya melakukan perundungan terhadap korban," ungkap Guntar dilansir dari Antara, Rabu 27 September 2023.

Menurut dia, polisi hingga kini masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan kasus perundungan siswa SMP tersebut.

Sementara Kapolres Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan, dua terduga pelaku perundungan dan penganiayaan pelajar SMP itu sudah diamankan.

"Namun, dua terduga pelaku telah kami amankan sebelum video perundungan tersebut viral di media," ucap Fannky.

Benarkah kabar tentang siwa SMP korban perundungan di Cilacap meninggal dunia? Berikut penelusurannya.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang korban perundungan di Cilacap meninggal dunia. Hasil penelusuran, ditemukan informasi bahwa korban perundungan dalam keadaan sehat dan hanya mengalami luka ringan.

Informasi ini disampaikan Kapolsek Cimanggu, AKP Anwar lewat sebuah video yang diunggah akun Facebook Polsek Kawungaten pada 28 September 2023.

<p>Gambar tangkapan layar video dari akun Facebook Polsek Kawungaten. </p>

AKP Anwar memastikan bahwa video yang beredar media sosial berisi kabar korban perundungan meninggal dunia ternyata tidak benar alias hoaks.

"Menyikapi beredarnya video yang ada di medsos. Tentang meninggalnya korban perundungan siswa SMP 2 Cimanggu, Cilacap, bahwa yang ada di media sosial itu tidak benar. Yang bersangkutan sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata AKP Anwar.

Hal yang sama juga disampaikan Kasatreskrim Polres Cilacap, Kompol Guntur Arief Setiyoko. Ia membantah, kabar korban perundungan di Cilacap meninggal dunia. Dimas saat ini masih dalam perawatan di RSUD Majenang karena masih merasa sesak napas.

Informasi ini kutip dari artikel berjudul "Hoaks, Dimas Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal Dunia" yang dimuat situs liputan6.com pada Kamis 28 September 2023.

"Tadi malam diantar ke RSUD Majenang, karena mengalami sesak napas. Rencananya mau CT Scan" kata Guntur dikutip Antara, Kamis (28/9/2023).

 

Referensi:

https://www.facebook.com/100009296080498/videos/1331498260798299/

https://www.liputan6.com/regional/read/5409391/hoaks-dimas-siswa-smp-korban-perundungan-di-cilacap-meninggal-dunia?page=2

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang siswa SMPA korban perundungan di Cilacap meninggal dunia ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, korban masih dalam keadaan sehat.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.