Sukses

Hoaks Seputar Beras, Mengandung Plastik hingga Campuran Kimia

Berikut kumpulan hoaks seputar beras.

Liputan6.com, Jakarta- Beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia yang belakangan ini menjadi sorotan, sebab harganya yang mengalami kenaikan.

Beras pun tak luput dari sasaran hoaks, kondisi ini bisa menimbulkan keresahan masyarakat. Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, hoaks seputar beras meliputi beras plastik hingga campuran kimia.

Berikut kumpulan hoaks seputar beras.

Video Pabrik Beras Palsu dari Plastik

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pabrik beras dari plastik, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Oktober 2023.

Unggahan klaim video pabrik beras palsu dari plastik menampilkan seorang sedang mengurai benda berbentuk lembaran transparan. Kemudian benda tersebut dimasukkan ke dalam mesin.

Dari proses dimasukkannya lembaran transparan tersebut, mesin mengubah bentuknya menjadi helaian benang, kemudia dimasukkan ke dalam mesin kembali dan berubah menjadi butiran putih.

Dalam video tersebut terdapat tulisan "Pabrik beras dari plastik"

"Beras palsu"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"PABRIK BERAS PALSU..😳😳

Buatan dari plastik?"

Benarkah klaim video pabrik beras palsu dari plastik? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

2 dari 4 halaman

Video Penemuan Beras Palsu di Kendari

Kabar tentang adanya beras palsu di kalangan pedagang makanan beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat sebuah video yang diunggah sebuah akun Facebook  pada 7 Januari 2020.

Dalam video tersebut, seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD di Kendari, Sulawesi Tenggara yang menduga nasi dari sebuah warung makan menggunakan beras palsu.

"Seorang anggota Babinsa TNI AD di Kendari mencurigai adanya peredaran beras yang diduga palsu atau plastik diwilayahnya yang dijual oleh para pedagang kami lima.

Pada tayangan video yang mulai beredar luas tersebut, anggota TNI yang tidak diketahui namanya mencoba meyakinkan pedagang kaki lima jika beras yang dijualnya adalah palsu.

Beras tersebut kemudian dikepal - kepal oleh anggota TNI lalu dibanting ke permukaan meja. Anehnya, beras tidak hancur atau rusak. Sebaliknya beras terlihat sedikit memantul ke atas layaknya plastik.

Anggota TNI yang merupakan salah satu dari anggota Kodim Kendari kemudian tidak menyalahkan pedagang nasi karena ketidak tahuannya jika beras yang digunakan adalah plastik"

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 11 juta kali ditonton, 6 ribu komentar, dan disukai 74 ribu warganet.

Benarkah dalam video tersebut pemilik warung menggunakan beras palsu? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

3 dari 4 halaman

Uji Coba Bahan Kimia pada Beras Menggunakan Betadine

Pesan berantai perihal uji coba beras menggunakan Betadine yang merupakan isu lama kini tengah ramai diperbicangkan lagi. Salah satunya tersebar melalui akun Facebook bernama Alleatia Ndoen.

Dalam unggahan akun Facebook bernama Alleatia Ndoen pada 8 Juli 2017, ia menuliskan semacam peringatan bagi netizen terkait uji coba beras mengandung kimia menggunakan Betadine.

Berikut postingan selengkapnya:

"COBA DI CEK BERAS NYA YA ALL..."

Melalui unggahan tersebut, ia menyebutkan efek penggunaan Betadine pada beras yang diklaim mengandung bahan kimia.

Berikut ini isi selengkapnya:

"Jika ingin mengecek beras mengandung bahan kimia atau tdk, caranya ambil nasi sejumput tuang air sedikit, kemudian teteskan betadine 2 tetes...

Jika warna nasi berubah *BIRU* itu berarti beras ada pengawetnya

Jika beras berwarna *HITAM* berarti beras ada pemutihnya

Jika tidak berubah warnanya seperti betadine berarti beras Anda *AMAN*

'''Selamat Mencoba'''

INI BERAS YG SAYA KONSUMSI PANDAN WANGI YG 5 KG"

Sejak pertama kali dimuat, unggahan tersebut telah mendapat 34 Komentar dan dibagikan 78 ribu kali.

Benarkah cara itu bisa mendeteksi beras mengandung zat kimia? Simak dalam artikel berikut ini...

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Â