Sukses

Kemenag Minta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Punya Mata Kuliah Wajib Literasi Digital

Agar mampu beradaptasi dan berdaya saing, keterampilan literasi digital menjadi sangat penting dalam mendukung transformasi digital di kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diingatkan untuk peka terhadap perkembangan teknologi digital agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang pesat dan cepat saat ini.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetya meminta kepada PTKI agar literasi digital dijadikan sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) wajib di PTKI.

“Masing-masing perguruan tinggi keagamaan kalau bisa menjadikan literasi digital sebagai mata kuliah dasar umum yang wajib,” tegas Wibowo Prasetya dalam sambutannya pada kegiatan uji publik Buku Pintar Menuju Kampus Unggul pada Jumat (13/10), dilansir dari situs Kementerian Agama Republik Indonesia.

Mantan Wartawan Senior ini berpendapat bahwa budaya digital di kampus harus benar-benar dikembangkan agar mahasiswa semakin tangguh dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seluruh layanan administrasi, akses referensi, pengelolaan arsip, pengembangan pembelajaran, dan lainnya harus sudah berbasis digital.

“Saat ini PTKI memiliki tugas yang sangat berat dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi. Penguatan digitalisasi di kampus PTKI harus menjadi yang utama, jangan sampai saat ini proses layanan di kampus masih manual,” ujarnya.

Untuk itu, ia sangat menyayangkan jika keterampilan literasi digital pimpinan kampus yang belum cukup menjadi alasan transformasi digital yang lamban di kampus.

“Pimpinan PTKI harus segera melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar semakin tangguh dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun di kancah internasional. Disayangkan, tranformasi digital di kampus agak lamban karena literasi digital pimpinan kampus yang belum bagus,” jelas Wibowo.

Pada kesempatan yang sama, Wibowo juga menegaskan bahwa kampus PTKI harus menjangkau semua kalangan dan menghilangkan limitasi mahasiswa. PTKI juga diminta untuk berorientasi pada masa depan agar mampu menyiapkan generasi yang unggul. Untuk itu, kemampuan soft skill mahasiswa harus diperkuat untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Selanjutnya, Wibowo menyebut malas mencari sumber kebenaran atau memverifikasi suatu berita sebagai salah satu kelemahan generasi Z (Gen Z). Hal tersebut membuat civitas akademika PTKI harus mampu menjadi penjernih atas narasi-narasi yang bengkok atau tidak benar.

 

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.