Sukses

Konflik Israel - Palestina Diiringi Serangan Hoaks, Simak Cara Menghindarinya

Perang antara Israel dan Hamas telah menciptakan situasi yang sempurna bagi penyebaran informasi yang salah di dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dibanjiri informasi yang dihubungkan dengan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Kabar tersebut pun disajikan dalam bentuk video dan gambar yang tidak sesuai konteksnya.

Hoaks seputar perang antara Hamas dan Israel beredar di media sosial, agar terhindar dari informasi yang salah, memverifikasi dengan menemukan sumber asli dari video dan gambar yang diklaim merupakan kuncinya.

Untuk itu, Poynter membagikan beberapa teknik literasi media yang dapat membantu menghindari penyebaran hoaks.

Direktur Inisiatif Literasi Media Digital, Poynter Institute, MediaWise menyarankan pengguna media sosial untuk mengajukan tiga pertanyaan saat berhadapan dengan informasi terkait konflik Israel dan Palestina. Tiga pertanyaan ini dikembangkan oleh Stanford History Education Group (SHEG) dalam studinya mengenai bagaimana pemeriksa fakta menavigasi internet. Tiga pertanyaan tersebut antara lain, siapa di balik informasi tersebut? Apa bukti yang menguatkan informasi tersebut? serta apa yang dikatakan sumber-sumber lain tentang informasi tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, pengguna media sosial dapat meninggalkan platform di mana mereka melihat informasi tersebut dan beralih ke platform lain untuk mencari tahu lebih banyak tentang informasi yang dilihatnya itu. Metode ini disebut dengan lateral reading.

2 dari 4 halaman

Click Restraint dan Reverse Image Search

Ada banyak orang yang menyebut dirinya sebagai ahli geopolitik Timur Tengah di media sosial saat ini. Untuk menyaringnya, cari nama mereka, organisasi tempat mereka berafiliasi, universitas di halaman LinkedIn dan nama pengguna mereka, lalu pindai hasilnya untuk mengukur keahlian mereka. Jangan klik hasil pertama yang Anda lihat, carilah tautan dari sumber yang sudah dikenal atau platform cek fakta terpercaya. Teknik ini disebut dengan Click Restraint.

Sebagian besar kepalsuan yang berasal dari konflik tersebut berupa video atau foto lama, serta  foto dan video dengan keterangan yang menyesatkan. Solusi terbaik untuk melawan manipulasi foto dan video seperti ini adalah dengan melakukan penelusuran gambar (reverse image search).

Untuk melakukan hal tersebut, yang pertama harus dilakukan adalah mengunduh foto, atau ambil tangkapan layar dari bagian penting dari video yang Anda lihat. Kemudian, letakkan di Google Lens atau TinEye untuk menemukan sumber aslinya.

3 dari 4 halaman

AI Jadikan Pemeriksaan Fakta Harus Lebih Teliti

Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu yang mendorong terciptanya disinformasi dengan lebih mudah. Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam meperhatikan watermark, fitur-fitur yang tidak sempurna, serta ketidakkonsistenan lainnya dalam sebuah foto atau video yang tersebar di media sosial.  

Perang antara Israel dan Hamas merupakan konflik yang sangat politis dan dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia. Hal tersebut membuat penyebaran hoaks terjadi dengan cepat dan memperluas jangkauannya.

Selain cara-cara di atas, saran terbaik untuk menghindari informasi yang salah tentang konflik ini adalah dengan menghindari topik konflik atau bahkan media sosial. Penting juga untuk diingat bahwa kita tidak diharuskan untuk membagikan apa pun tentang konflik ini di media sosial, terlebih jika Anda belum yakin akan kebenaran informasi yang dibagikan.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.