Sukses

Beredar Video Hoaks Pengiriman Pasukan TNI ke Palestina, Simak Faktanya

Video tersebut adalah pemberangkatan Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG, dan Pasukan TNI penjaga perdamaian di Libanon.

Liputan6.com, Jakarta - TNI menanggapi beredarnya klaim video tentang sekelompok prajurit melaksanakan apel keberangkatan di dermaga dalam rangka penugasan ke Palestina.

Video ini diunggah oleh akun Tiktok dengan narasi "Jika harus Gugur, lebih baik Gugur di Tanah Palestina". Kemudian beredar video yang hampir sama dengan narasi "Pasukan Elit TNI Pasang Badan untuk Palestina".

Menanggapi kedua video tersebut, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono membantah dengan tegas keterangan unggahan video tersebut. video tersebut adalah pemberangkatan Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG, dan Pasukan TNI penjaga perdamaian di Libanon.

"Video yang di upload oleh akun Tiktok itu tidak benar," kata Julius, dikutip dari situs resmi TNI, Senin (30/10/2023).

Menurut Julius, penugasan prajurit TNI ke berbagai negara yang sedang berkonflik adalah sebagai penjaga perdamaian di bawah payung PBB. Pengiriman pasukan ini sesuai dengan Pembukaan UUD 45 yaitu ikut serta dalam ketertiban dunia, Indonesia juga netral dan tidak memihak.

"Kita kan Netral, Politik Luar Negeri Kita Jelas, yaitu Bebas Aktif," sambungnya.

Lebih lanjut Kapuspen TNI menjelaskan terkait dua video tersebut, "Video yang diunggah adalah video keberangkatan Yonif Raider 712/Wiratama di Dermaga Bitung Sulawesi Utara, saat akan berangkat tugas pengamanan perbatasan RI-PNG pada bulan November 2022 dengan jumlah 450 prajurit, dan Satgas Perdamaian Unifil dibawah PBB yang bertugas di Libanon beberapa tahun yang lalu," tegasnya.

Julius pun menghimbau kepada pemilik akun Tiktok yang menyebar informasi salah tersebut untuk segera menghapus video tersebut, Ia tidak ingin video hoakshttps://www.liputan6.com/tag/hoaks ini dapat menggiring opini publik, untuk menjatuhkan dan penilaian negatif kepada TNI.

Informasi yang disebarkan akun Tiktok tersebut adalah hoaks atau tidak benar, karena video tersebut merupakan video lama yang kembali di unggah dengan narasi yang tidak tepat.

"Saya himbau kepada masyarakat yang mengikuti berita-berita terkait TNI, agar lebih mempercayai akun-akun resmi TNI," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini