Liputan6.com, Jakarta- PT Pos Indonesia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan phising mengatasnamakan perusahaan tersebut, dengan menyebarkan pesan singkat soal layanan pengiriman barang.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, jangan mudah percaya jika ada nomor tidak dikenal yang mengirimkan pesan singkat berisi phising," kata Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia Tata Sugiarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu (20/1/2024).
Baca Juga
Tata mengungkapkan, phising merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan dengan mengatasnamakan berbagai pihak, salah satunya Pos Indonesia.
Advertisement
Informasi tersebut telah terdeteksi setelah ada laporan masyarakat telah menerima pesan singkat, dengan meminta agar penerima mengklik tautan yang menjelaskan tentang kendala kiriman.
Pesan singkat tersebut, kata dia, di antaranya berbunyi:
"Saat ini kami tidak dapat melanjutkan pengiriman barang Anda karena alamat yang salah, silahkan periksa alamat di bawah ini".
"Padahal pesan singkat tersebut bukan dari kami. Kami menduga, pesan tersebut dikirim secara acak kepada siapapun, oleh orang tak bertanggung jawab," ucap Tata.
Tata menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan korespondensi melalui pesan singkat (SMS) dengan pelanggan.
"Apalagi meminta customer untuk melakukan pengisian data yang bersifat rahasia," ujarnya.
Layanan Keluhan Pelanggan
Dia menambahkan, layanan keluhan pelanggan Pos Indonesia dilakukan melalui customer services di Kantor Pos dan contact center 1500161, sementara informasi status kiriman dapat diperiksa melalui laman web Pos Indonesia.
"Saat ini, Pos Indonesia terus mengedukasi masyarakat agar lebih hati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia, seperti melalui akun Instagram, website, dan lainnya," tuturnya.
Diketahui, phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan dengan yang menjadi sasaran adalah data pribadi seperti nama, usia, dan alamat.
Kemudian, data akun seperti username dan password. Bahkan, phising juga bisa mencuri data finansial seperti informasi kartu kredit, dan rekening korban.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.