Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 27 Januari 2024.
Baca Juga
Dalam postingannya terdapat video Jokowi sedang berpidato dengan narasi sebagai berikut:
Advertisement
"Yang pilih nomor dua itu hati-hati karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal."
Postingan video itu disertai narasi "Ikut arahan Jokowi, Hati-hati pilih 02."
Lalu benarkah postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Kompas TV di Youtube dengan judul "LIVE - Presiden Jokowi Hadiri Puncak Peringatan Hut ke-58 Partai Golkar" pada 21 Oktober 2022 lalu.
Dalam video tersebut Presiden Jokowi memang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih Capres dan Cawapres. Ia mengibaratkan Presiden dan Wakil Presiden akan bekerja layaknya pilot dan co-pilot.
Pada menit 44:50 Jokowi bercerita ada perusahaan penerbangan yang harus memilih satu pilot dari dua calon yang ada.
"Pilot yang pertama itu ngomong agar dia bisa terpilih. Dia mengatakan: Saya akan patuhi hukum internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki," ujar Jokowi dalam video tersebut.
"Pilot kedua mengatakan semua calon penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang saya akan berikan diskon tiketnya."
Pidato Jokowi itu kemudian berlanjut dengan video yang banyak diposting di media sosial belakangan ini dan bisa menimbulkan tafsiran yang salah jika tidak dilihat secara utuh.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=wrSXGwHefn4
Advertisement
Kesimpulan
Postingan video Presiden Jokowi meminta untuk berhati-hati dalam memilih pasangan nomor urut dua tidak benar. Video dalam postingan tidak ditampilkan dengan lengkap sehingga menimbulkan konteks yang salah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement