Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar peristiwa bom kerap menyebar di masyarakat. Tentu saja hal ini harus diklarifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.
Lalu apa saja hoaks seputar peristiwa bom? Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga
1. Cek Fakta: Tidak Benar Ma'ruf Amin Sebut Bom Bunuh Diri di Bandung dari Jaringan Pesantren
Advertisement
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bom bunuh diri di Bandung dari jaringan pesantren. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Desember 2022.
Dalam postingannya terdapat gambar artikel berjudul "Ma'ruf Amin Kutuk Bom Bunuh Diri di Bandung ini Jaringan Pesantren"
Akun itu menambahkan narasi:
"Jangan sampai kutukan seluruh santri berbalik padamu pak tua"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bom bunuh diri di Bandung dari jaringan pesantren? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Eks Anggota Intel yang Dipecat
Klaim tentang pelaku bom Gereja Katedral Makassar adalah mantan anggota intel yang telah dipecat karena jadi bandar narkoba beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata pada 3 April 2021.
Akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata mengunggah gambar berisi narasi bahwa pelaku bom Gereja Katedral Makassar merupakan mantan anggota intel yang dipecat.
Berikut narasinya:
"ARGO YUWONO:
Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar bernama Bernard Silalahi, Suku Batak, Protestan, Mantan anggota intel yang telah di pecat karena jadi Bandar Narkoba"
"Amittabaa..
Teroris memang pengikut ajaran radikalis," tulis akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata.
Konten yang disebarkan akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata telah 11 kali direspons dan mendapat 10 komentar warganet.
Benarkah pelaku bom Gereja Katedral Makassar adalah mantan anggota intel yang telah dipecat karena jadi bandar narkoba? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Hoaks Video Ada Bom dan Baku Tembak di Sarinah 3 Maret 2024
Beredar di media sosial postingan video yang menyebut ada ledakan bom dan baku tembak di Plasa Sarinah pada 3 Maret 2024. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Maret 2024.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 11 menit 22 detik menggambarkan suasana kepanikan orang-orang di jalan. Video itu disertai narasi:
"Di Plaza Sarinah Jkt, baku tembak dan 4 x lebih ledakan bom dan tembakan2 💥💥💥💥terjadinya hari ini tgl 3 Mart '24 tadi"
Lalu benarkah postingan video yang menyebut ada ledakan bom dan baku tembak di Plasa Sarinah pada 3 Maret 2024? Simak dalam artikel berikut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement