Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar bumi beredar di tengah masyarakat lewat media sosial, kabar bohong ini berisi tentang informasi yang menimbulkan kekhawatiran.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap sejumlah hoaks terkait dengan bumi, beriktu kumpulannya.
Baca Juga
8 April Bumi akan Mengalami Kegelapan 3 Hari Akibat Terhalang Foton
Advertisement
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Maret 2024.
Klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton berupa tulisan sebagai berikut.
"KEJADIAN DI BUMI PADA 8 APRIL 2024Akan terjadi kegelapan slm 3 hr ketika bumi melewati sabuk poton.
Inilah saat bumi masuk & melewati sabuk ini.Tdk akan ada sinar matahari atau cahaya bulan di permukaan bumi.
Foton adalah partikel2 elektromaknetik yg bergerak dg kecepatan cahaya & akan bertindak sbg penghalang atau perisai sementara di bumi yg mencegah cahaya matahari atau bintang melewatinya.
Ini diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam atau 5 hari. Tidak ada jeda atau periode cahaya.Selama 3 hari hanya akan ada kegelapan.
Direkomendasikan untuk stok makanan, air, lilin& barang2 penting lainnya.
Semua sinar matahari akan terhalang & panel surya tidak akan menghasilkan energi.Tetap di rumah & hindari bepergian demi keselamatan.Sinar matahari akan kembali ke bumi menandai dimulainya jaman keemasan."
Tulisan tersebut disertai dengan video yang menampilkan benda berbentuk bulat dengan latarbelakang yang lebih terang dan kemudian dilanjutkan dengan benda bulat bersinar dengan pengantar suara berhasa Inggris.
Benarkah klaim 8 April bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari akibat terhalang foton? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......
Â
Video Kemunculan Api dari Dalam Bumi setelah Gempa Tuban
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Maret 2024.
Klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa Tuban menampilkan sejumlah orang menggali tanah bebatuan di tengah lahan terbuka kemudian muncul api dari tanah bebatuan tersebut dan membakar dedaunan.
Dalam video tersebut pun terdapat seorang lelaki yang diwawancarai terkait keluarnya api dari tanah tersebut dengan bahasa Jawa.
Â
Tayangan video diawali dengan narasi suara, berikut transkripnya.
"Darurat, Indonesia dalam bahaya besar setelah gempa di Tuban tiba-tiba muncul api dari dalam bumi"
Dalam video tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
"DARURAT!!, INDONESIA DALAM BAHAYA BESAR SETELAH GEMPA DI TUBAN TIBA-TIBA MUNCUL API DARI DALAM BUMI"
Benarkah klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Advertisement
Video Patahan Kerak Bumi Terbentuk Usai Gempa di Hatay Turki
Sebuah video yang diklaim patahan kerak bumi terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Februari 2023.
Video berdurasi 8 detik itu memperlihatkan daratan yang terpisahkan oleh sebuah kanal. Sekilas memang terlihat daratan tampak terbelah.
Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa lokasi tersebut merupakan patahan kerak bumi yang terbentuk usai gempa mengguncang Hatay Turki.
"Fresh video of the breaking of the earth's crust after the earthquake in Hatay (Turkey)," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons oleh warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan patahan kerak bumi yang terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki? Simak hasil penelusurannya di sini...
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â
Advertisement