Sukses

Tangkal Hoaks Secara Efektif dengan Prebunking

Profesor Psikologi Sosial di Cambridge University, Sander van der Linden menyebut bahwa teknik prebunking dapat secara efektif menangkal hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Profesor Psikologi Sosial di Cambridge University, Sander van der Linden menyebut bahwa teknik prebunking dapat secara efektif menangkal hoaks.

Sebelumnya, Linden melakukan penelitian terkait bagaimana orang berinteraksi dengan hoaks yang berisi informasi menyesatkan dan mengapa sebagian orang akhirnya mempercayai hal-hal dalam informasi tersebut.

"Hoaks di media sosial itu biasanya berisi informasi yang sepenuhnya keliru atau informasi yang tidak sepenuhnya salah, tapi narasinya cenderung bias," ujar Linden dilansir dari CBS News, Minggu (7/4/2024).

Linden menekankan bahwa teknik prebunking dapat secara efektif menangkal hoaks dengan cara menyangkal informasi tersebut terlebih dahulu.

Menurutnya, melalui teknik ini masyarakat dapat membangun antibodi atau perlindungan dari sisi psikologis, sehingga mereka akan menjadi lebih kebal terhadap hoaks ke depannya.

Lebih lanjut, Linden menjelaskan bahwa teknik prebunking didasarkan pada teori yang disebut sebagai inokulasi psikologis.

"Jika kita dapat memahami dengan baik bagaimana cara kerja hoaks dalam memanipulasi masyarakat, maka kemungkinannya kecil untuk ikut terpapar," katanya.

Dilansir dari First Draft News, kunci dari prebunking adalah dengan membangun kepercayaan dengan masyarakat dengan cara memberitahu upaya yang perlu dilakukan untuk membedakan informasi palsu.

Prebunking dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu fact-based (berbasis fakta) dengan cara mengoreksi klaim atau narasi tertentu, logic-based (berbasis logika) dengan cara memberitahukan taktik atau cara kerja manipulasi dalam hoaks, serta source-based (berbasis sumber) dengan mengedukasi orang lain terkait sumber-sumber informasi yang buruk.

Prebunking yang ideal adalah dengan menggabungkan antara fakta dan logika, sehingga orang tidak hanya memahami fakta, tetapi juga dapat mengenali proses bagaimana hoaks dapat memutarbalikkan fakta tersebut.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.