Sukses

Wamen Nezar Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan Belanja Online yang Memanfaatkan AI

Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Nezar Partia mengingatkan masyarakat, untuk waspada terhadap praktik penipuan dalam berbelanja daring, dengan memanfaatkan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Liputan6.com, Jakarta- - Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Nezar Patria mengingatkan masyarakat, untuk waspada terhadap praktik penipuan dalam berbelanja daring dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Salah satu penipuan belanja daring dengan menyalahgunakan AI adalah praktik manipulasi suara tokoh publik, seolah-olah tokoh publik tersebut mempromosikan produk yang dijual.

"Kita bekerja sama dengan platform digital untuk sama-sama melakukan monitoring atas penyalagunaan teknologi AI, terutama upaya-upaya yang sifatnya manipulatif menggunakan suara seseorang, biasanya tokoh masyarakat, tokoh publik atau selebriti dalam rangka untuk mempromosikan barang yang sebenarnya tidak perna dilakukan," ujar Nezar.

Nezar menilai, tindakan tersebut tidak hanya melanggar etika, tetapi juga merugikan konsumen dan dapat berdam pak buruk bagi tokoh publik yang namanya dicatutkan.

2 dari 3 halaman

Langkah Mengatasi Penipuan Belanja Daring

Nezar mengatakan pihaknya telah menetapkan sejumlah langkah dalam mengatasi masalah penipuan belanja daring ini. Pertama, masyarakat dihimbau untuk melaporkan konten-konten yang mencurigakan saat belanja daring. Yang kedua, platform digital juga harus melakukan pemantauan melalui partoli siber, untuk mengidentifikasi konten yang melanggar aturan.

Dan yang ketiga, apabila konten tersebut melanggar hukum atau aturan yang berlaku, Kementerian Kominfo akan mengambil tindakan, seperti memblokir atau meminta platform digital untuk menurunkan konten tersebut.

Lebih lanjut Nezar juga memberikan himbauan kepada masyarakat, untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi konten yang mereka temui di ruang digital.

"Yang penting jangan terkecoh, jangan sampai tertipu oleh begitu banyak promosi-promosi yang mencatat nama tokoh-tokoh publik," ujar Nezar.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari insiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.