Sukses

Awas Penipuan Visa Haji Palsu, Begini Kata Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi

Kementerian Haji dan Umrah (KHU) Arab Saudi meminta agar masyarakat yang berencana melaksanakan haji untuk selalu waspada terhadap promosi tawaran visa haji palsu yang beredar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah (KHU) Arab Saudi meminta agar masyarakat yang berencana melaksanakan haji untuk selalu waspada terhadap promosi tawaran visa haji palsu yang beredar di media sosial.

"Siapa pun yang ingin menunaikan ibadah haji harus mendapatkan visa yang sah dari otoritas Saudi yang berkoordinasi dengan kantor haji di negara mereka," ujar Kedutaan Besar Arab Saudi dilansir Antara.

Bagi mereka yang berada di negara-negara yang tidak memiliki kantor tersebut juga bisa mendapatkan visa yang sah melalui platform "Nusuk Hajj". 

Kementerian Saudi juga memantau berbagai iklan dan promosi dari akun media sosial palsu yang mengiming-imingi perjalanan haji murah. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk waspada dan tidak mudah tergiur agar tak jadi korban.

Masyarakat diminta untuk mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh otoritas atau badan resmi dan tidak berurusan dengan perusahaan palsu yang menawarkan paket haji.

Kementerian Saudi mengingatkan bahwa visa untuk umrah, pariwisata, pekerjaan, kunjungan keluarga, dan transit tidak mengizinkan seseorang untuk melakukan ibadah haji.

2 dari 3 halaman

Segera Lakukan Pelaporan

Kementerian Saudi tengah mengawasi berbagai perusahaan dan promosi visa atau paket haji palsu. Dalam hal ini, masyarakat diharapkan dapat melakukan pelaporan jika menemukannya dan mendorong agar masyarakat hanya mencari informasi dari kanal resmi, baik situs atau media sosial kementerian tersebut.

Kementerian tersebut memuji upaya Komisi Tertinggi Haji dan Umrah di Irak dalam menangkap lebih dari 25 perusahaan palsu yang mempromosikan wisata haji komersial. Pihak Arab Saudi juga mengapresiasi kolaborasi dari semua negara dalam memerangi masalah ini.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini