Sukses

Sekjen PBB Sebut Peran Jurnalis Sangat Krusial Melawan Disinformasi terkait Fenomena Krisis Iklim

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memberikan apresiasi kepada jurnalis serta pekerja media dalam memberikan informasi dan mendidik masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freedom Day) yang diperingati tiap tanggal 3 Mei, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memberikan apresiasi kepada jurnalis serta pekerja media dalam memberikan informasi dan mendidik masyarakat.

Misalnya dalam menyampaikan informasi terkait fenomena krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan ketidakadilan lingkungan yang masih terus terjadi hingga saat ini.

Menurutnya, disinformasi yang beredar di era digitalisasi saat menjadi tantangan dalam penyampaian informasi, terutama fenomena krisis iklim dan energi terbarukan. Guterres juga menyorot bahwa proses hukum seringkali disalahgunakan untuk menyensor, membungkam, menahan, dan melecehkan jurnalis.

"Melalui pekerjaan mereka, masyarakat menjadi memahami penderitaan planet kita, dan dimobilisasi serta diberdayakan untuk mengambil tindakan demi perubahan," tutur Guterres dilansir dari Antara, Rabu (8/5/2024).

Guterres menambahkan, kebebasan pers sedang berada dalam situasi berisiko. Bukan hanya jurnalis lingkungan, tapi seluruh pekerja media di seluruh dunia sebagai penyalur berbagai informasi, bahkan konflik wilayah seperti perang hingga persoalan demokrasi.

Guterres menergaskan, PBB memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para jurnalis dan pekerja media yang telah menyampaikan informasi dan memberantas hoaks di tengah masyarakat.

"Tanpa fakta, kita tidak bisa melawan misinformasi dan disinformasi. Tanpa akuntabilitas, kita tidak akan memiliki kebijakan yang kuat. Tanpa kebebasan pers, kita tidak akan mempunyai kebebasan apa pun. Pers yang bebas bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah keharusan," tambah Guterres.

PBB, kata dia, juga mendorong pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil untuk berkomitmen menjaga kebebasan pers dan hak jurnalis serta para pekerja media di seluruh dunia.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.