Liputan6.com, Jakarta - Di masa tahun politik seperti saat ini menjadi momentum yang seringkali dimanfaatkan oleh para oknum tidak bertanggung jawab untuk membuat dan menyebarkan hoaks. Tujuannya tidak lain adalah menyesatkan para pemilih yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Beberapa waktu mendatang, masyarakat akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Sama halnya dengan pelaksanaan Pemilu, momen Pilkada juga ditargetkan untuk menyebarkan hoaks.
Baca Juga
Dilansir dari Fact Check Hub, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar terhindar dari hoaks politik, khususnya bagi para pemilih yang akan berpatisipasi dalam Pilkada 2024 mendatang.
Advertisement
Langkah pertama adalah memahami pedoman Pilkada. Dalam hal ini, masyarakat sebagai pemilih berhak dan harus memahami pedoman pelaksanaan Pilkada, peraturan atau pedoman tersebut mencakup segala prosedur pelaksanaan pemungutan suara.
Fakta-fakta dasar dari pedoman tersebut dapat menjadi tumpuan awal untuk menghindari hoaks seputar Pilkada. Umumnya, pedoman terkait pelaksanaan Pilkada dapat diakses melalui kanal atau situs lembaga resmi, misalnya dari Bawaslu atau KPU.
Verifikasi Informasi dan Manfaatkan Alat Cek Fakta
Jangan langsung membagikan informasi yang diterima atau didapat, terutama di media sosial. Lakukan pemeriksaan dan verifikasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, termasuk memeriksa kredibilitas sumber hingga validitas domain situs (apabila terdapat tautan tertentu dalam informasi tersebut).
Pemilih juga dapat melakukan konfirmasi melalui kanal-kanal lembaga atau otoritas resmi, serta kanal cek fakta dan media terpercaya.
Untuk membantu dalam proses penelusuran dan cek fakta, manfaatkan alat pemeriksaan atau verifikasi sederhana. Perlu diingat bahwa informasi hoaks tidak hanya berupa tekstual, tetapi juga visual, baik berupa gambar (foto) atau video.
Maka dari itu, sebagai pemilih yang cerdas, perlu lakukan verifikasi untuk dapat memahami secara menyeluruh, terutama jika informasi tersebut memuat gambar atau video tertentu yang dimanipulasi atau konteksnya tidak sesuai.
Gunakan tools atau alat verifikasi seperti Google Reverse Image Search atau Yandex untuk memeriksa sumber gambar atau versi gambar sebelumnya, termasuk konteks gambar tersebut.
Advertisement
Kenali Profil Kandidat dan Waspadai Polling Palsu
Menjelang momentum pemilihan, para penyebar hoaks akan menyebarkan informasi menyesatkan untuk mendiskreditkan masing-masing calon. Maka dari itu, lakukan riset secara mendalam terhadap masing-masing kandidat sebelum menentukan pilihan.
Cukup manfaatkan mesin pencari Google dengan memasukkan nama kandidat atau kata kunci sederhana, misalnya “Calon Gubernur Daerah X 2024” pada kolom penelusuran dan lakukan pencarian. Hal ini dapat membantu pemilih untuk memahami profil masing-masing kandidat secara objektif dan membantu pemilih untuk membuat keputusan yang tepat.
Masyarakat sebagai pemilih cerdas juga perlu mewaspadai polling palsu. Seringkali influencer (tokoh terkenal) dan buzzer di media sosial membagikan polling atau hasil suara palsu di media sosial. Polling seperti ini seringkali tidak akurat karena tujuannya hanya untuk menarik engangement. Oleh karena itu, pemilih harus selalu waspada.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement