Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan platform Elaelo.id bukan miliki instansi pemerintah, sebab itu masyarakat perlu berhati-hati dengan data pribadinya saat mendaftar.
"Emang bukan dari (Kementerian) Kominfo," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari ANTARA, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, menurut fitur Cek Hoaks dalam situs web Aduankonten.id yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, informasi yang menyebut situs elaelo.id sebagai platform "Under Construction by Kominfo" merupakan hoaks.
Advertisement
Platform elaelo.id ramai diperbincangkan sejak akhir pekan lalu menyusul isu pemblokiran X oleh pemerintah imbas dari penerapan ketentuan tentang konten dewasa yang dirilis X akhir Mei 2024.
Platform tersebut muncul ke publik dan menjanjikan 1.000 centang biru bagi pengguna yang mendaftarkan diri pertama kali.
Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya menyarankan kepada masyarakat, agar mereka selalu waspada bila hendak mengakses aplikasi Elaelo.id.
"Situs Elaelo.id menampilkan logo garuda pancasila dan menampilkan tulisan "Under Construction by Kominfo". Hal ini memberikan kesan seakan-akan Elaelo adalah aplikasi yang didukung atau dibangun oleh Kominfo, hal ini jelas menyesatkan. Karena, Kominfo sendiri tidak pernah menginformasikan adanya aplikasi pengganti Twitter/X di bawah Kominfo bernama Elaelo," ujar Alfons.
Ia juga menyampaikan, administratur dari Elaelo.id dengan identitas -Iron Dome #Hmei, mengunggah berita dari portal berita yang judulnya diubah. Sehingga, menimbulkan kesan seolah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merekomendasikan penggunaan Elaelo, setelah platform Twitter/X diblokir.
Maka berdasarkan temuan-temuan seperti itu, Alfons menyarankan Masyarakat agar waspada bila mengakses platform Elaelo.id di internet.
Tidak Asal Memberikan Data Pribadi
Alfons menyarankan kepada masyarakat yang mengakses dan mendaftar menjadi pengguna Elaelo.id, untuk tidak asal memberikan data penting mereka ataupun menggunakan kata sandi yang sama dengan yang mereka gunakan di platform lain, guna menghindari pencurian data kredensial.
Ia juga menyarankan kepada masyarakat yang ingin beralih menggunakan aplikasi media sosial buatan dalam negeri, untuk mencari aplikasi yang pembuat dan pengembangnya sudah terverifikasi.
"Jangan jalankan aplikasi apapun yang diberikan Elaelo. Iktikad-nya saja sudah tidak bagus, jadi harus hati-hati," ujarnya.
Sementara itu, saat dicek dalam daftar penyelenggara sistem elektronik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), aplikasi Elaelo.id tidak ada di dalam daftar mereka.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.