Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang dikaitkan dengan Amerika Serikat (AS) banyak beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Lalu apa saja hoaks terkait AS? Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga
1. Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Advertisement
Kabar tentang Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial. Konten tersebut disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45.
Dalam konten tersebut terdapat gambar tangkapan layar sebuah artikel yang diklaim bersumber dari Liputan6. Artikel tersebut berjudul "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Database Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina".
Postingan tersebut memuat gambar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken yang sedang berpidato. Tampilan artikel tersebut juga mirip dengan situs Liputan6.com.
Konten yang disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45 itu telah 62 ribu kali ditonton dan mendapat 1480 komentar dari warganet.
Benarkah dalam postingan itu Menteri Amerika Serikat menyebut Kemenkominfo bodoh imbas PDNS diserang hacker? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Gudang Mobil Listrik di AS Terbakar
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video gudang mobil listrik di Amerika Serikat (AS) terbakar akibat baterai, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 Mei 2023.
Unggahan klaim video gudang mobil listrik di AS terbakar akibat baterai tersebut menampilkan sejumlah mobil yang sedang parkir dengan bertingkat terbakar disertai asap hitam.
Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"KENDARAAN LISTRIK Di AS, kebakaran terjadi di gudang mobil listrik yang sedang menunggu untuk dijual ke klien, ketika baterai satu mobil terbakar."
Benarkah klaim video gudang mobil listrik di AS terbakar akibat baterai? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Tidak Benar Palang Merah AS Sebut Orang yang Divaksin Tak Diizinkan Donor Darah
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penyataan Palang Merah Amerika Serikat atau AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi.
Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Januari 2022.
Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah berupa video suara berita tentang kebutuhan donor darah tetapi tidak bisa menerima pendor yang sudah divaksin.
Video tersebut diberikan keterangan berikut ini.
"Pernyataan Palang Merah 🇺🇸
"Orang yang div4ksin4si tidak diijinkan untuk mendonorkan darah, kerena v4ksin4si c0v!d akan menghancurkan antibodi mereka yang sudah di 💉 c0v!d"
⚠️"
Benarkah klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah? Simak dalam artikel berikut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement