Sukses

6 Hoaks Sepekan, dari Soal Kesehatan sampai Pemerintahan

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar lewat media sosial, simak daftarnya dalam artikel berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks kian mudah beredar di tengah perkembangan tekonologi digital, kondisi ini menuntut kita agar lebih waspada informasi yang yang didapat dengan memastikan kebenarannya terlebih dahulu sebelum mempercayainya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar lewat media sosial, dengan begitu masyarakat bisa dengan mudah mendeteksinya.

Berikut kumpulan hoaks yang beredar di media sosial dalam satu pekan.

1. Rebusan Akar Ilalang dan Jeruk Nipis Bisa Cegah Sembuhkan Gagal Ginjal

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim rebusan akar ilalang dan jeruk nipis bisa mencegah dan menyembuhkan gagal ginjal. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 Juli 2024.

Dalam postingannya terdapat video dengan narasi sebagai berikut:

"Urin yang berbusa adalah salah satu ciri ginjal sudah rusak dan bermasalah. Dengan ramuan ini bisa sembuh dan mencegah terjadi gagal ginjal.

Siapkan akar lalang sepuluh sampai lima belas helai, jeruk nipis sebelah, rebus kedua ramuan dengan air satu gelas sampai mendidih, rutinkan minum dia kali sehari."

Akun itu menambahkan narasi "Cara mencegah dan mengobati gejala sakit ginjal"

Hingga saat ini postingan itu telah dilihat lebih dari 569 ribu, mendapat 3,2 ribu likes, dan dibagikan lebih dari 1,1 ribu kali.

Lalu benarkah postingan yang mengklaim rebusan akar ilalang dan jeruk nipis bisa mencegah dan menyembuhkan gagal ginjal? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 

2. Pendaftaran Barcode BBM Subsidi Pertamina Melalui Website Palsu

Beredar di media sosial postingan cara mendaftar barcode BBM subsidi Pertamina melalui website tertentu. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun bernama Daftar Barcode Subsidi BBM mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Juli 2024.

Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:

"Dapatkan Barcode Pertamina dalam 15 Menit!"Abang sayang, tidak perlu KTP atau STNK! Garansi uang kembali 100% jika gagal. 🕒 Klik sekarang!DAFTAR CEPAT KLIK WA! https://daftarbarcodebbm.com/DAFTAR CEPAT KLIK WA! https://daftarbarcodebbm.com/DAFTAR CEPAT KLIK WA! https://daftarbarcodebbm.com/'

Lalu benarkah postingan cara mendaftar barcode BBM subsidi Pertamina melalui website tertentu? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

 

3. Pembagian Hadiah Panen Simpedes dari BRI

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Juli 2024.

Unggahan klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI berupa poster berisi tulisan "Saksikan Penarikan PANEN HADIAH SIMPEDES" dalam poster tersebut juga terdapat foto kendaraan yang diklaim sebagai hadiah undian.

 Poster tersebut disertai dengan tulisan sebagai berikut.

"𝐊𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐬𝐚𝐛𝐚𝐡 𝐁𝐚𝐧𝐤 𝐁𝐑𝐈 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 👇

𝐇𝐚𝐢 𝐒𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐁𝐑𝐈, 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚 & 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐢𝐧𝐢:

𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 :

• 𝟓 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐁𝐌𝐖

𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 :

• 𝟏𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐇𝐨𝐧𝐝𝐚 𝐇𝐑-𝐕

• 𝟓 𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐔𝐦𝐫𝐨𝐡 𝐆𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬

• 𝟐𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐈𝐧𝐧𝐨𝐯𝐚 𝐑𝐞𝐛𝐨𝐫𝐧

• 𝟑𝟎 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐘𝐚𝐦𝐚𝐡𝐚 𝐍𝐌𝐀𝐗

• 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐞𝐦𝐚𝐬

• 𝟐𝟎 𝐢𝐏𝐡𝐨𝐧𝐞 𝟏𝟓𝐏𝐫𝐨 𝐌𝐚𝐱

• 𝟓 𝐓𝐢𝐤𝐞𝐭 𝐋𝐢𝐛𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐉𝐞𝐩𝐚𝐧𝐠

• 𝟏𝟎𝟎 𝐤𝐮𝐥𝐤𝐚𝐬 𝐋𝐆 𝟐𝟎𝟐𝟒

• 𝐃𝐥𝐥"

Unggahan tersebut menyertakan tautan "http://brimo-fstvll-kupon.bank-id.tech/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0TodRCJ3spHBEzWdz-49ktgi8Tjmyk7zCp2N8w2m8oNbSom1NaO4iGa8E_aem_mqcqfw1TFmtN9_Sm0v70yQ" yang diklaim sebagai formulir pendaftaran online.

Halaman situs tersebtu meminta data diri dan perbankan jika ingin mengikuti progam pembagian hadiah.

Benarkah klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 

 

2 dari 3 halaman

Hoaks Berikutnya

4. Coca-Cola Dilarang Dikonsumsi Manusia karena Termasuk Bahan Pembersih di China

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Coca-Cola dilarang dikonsumsi manusia karena diklasifikasikan sebagai bahan pembersih di China. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Juni 2024.

Berikut isi postingannya:

"*Tiongkok melarang Coca-Cola diminum oleh manusia. Coca-Cola dan minuman bersoda diklasifikasikan sebagai bahan pembersih, bukan untuk diminum.*Di *Tiongkok*, Coca-Cola akan dijual sebagai pembersih limbah, bukan diminum. Minuman ringan Coca-Cola yang diproduksi oleh The Coca-Cola Company Amerika Serikat akan dipindahkan ke kategori "pembersih limbah" berdasarkan keputusan Komisi Kualitas Makanan dan Minuman Pemerintah Pusat Tiongkok. Coca-Cola dan minuman sejenis, sekarang diklasifikasikan sebagai cairan sanitasi yang direkomendasikan untuk membersihkan pipa...Keputusan tegas tersebut didorong oleh penelitian ilmiah terhadap kandungan minuman tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Lebih dari 500 tahanan dipilih untuk eksperimen dan penelitian di penjara Tiongkok. Mereka disuruh minum Coca-Cola tiga kali sehari selama enam bulan. Eksperimen tersebut pada akhirnya mengakibatkan 75 kematian dan 150 infeksi. Yang lainnya adalah penyandang cacat, dan sisanya menderita penyakit kronis yang semakin parah dan gangguan kesehatan dengan tingkat yang berbeda-beda…Berdasarkan data tersebut, pihak berwenang mengambil kesimpulan tentang *bahaya minuman ringan Coca-Cola dan sejenisnya* bagi *kehidupan dan kesehatan manusia*. Sehingga diambil keputusan untuk segera menarik Coca-Cola dari semua toko kelontong di Tiongkok CNY…Pada saat yang sama, *sifat positif cairan* yg terkandung di dalamnya Coca-Cola juga dicatat. Terutama *efektifitasnya* untuk *membersihkan karat, plak pada sistem perpipaan dan kerak kamar mandi*. Terbukti secara percobaan, Coca-Cola dapat sebagai *pembersih yang efektif pada kerak kamar mandi, saluran air dapur dan toilet*...Di *Turki*, untuk pertama kalinya di dunia, persidangan dimulai terhadap American Coca-Cola Company atas klaim bahwa ramuan minuman tersebut dapat menyebabkan *infeksi parah paru-paru, hati, tiroid, dan menimbulkan leukemia*...Di *India*, Mahkamah Agung melarang distribusi minuman Coca-Cola karena risiko kesehatannya…*Latvia* melarang distribusi Coca-Cola dan Pepsi di sekolah dasar.Sementara di sekolah *Inggris* dan *Ukraina* melarang mengkonsumsi Coca-Cola, dan minuman sejenis…"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Coca-Cola dilarang dikonsumsi manusia karena diklasifikasikan sebagai bahan pembersih di China? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

 

5. Empat Angka pada Tabung Gas adalah Tanggal Kadaluarsa

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim empat angka pada tabung gas merupakan tanggal kadaluarsa, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Juli 2024.

Unggahan klaim empat angka pada tabung gas merupakan tanggal kadaluarsa menampilkan seorang sedang menjelaskan tabung berwarna hijau.

Berikut transkrip pembicaraannya.

"Ini bu toh cuma sedikit saya mau kasih tambahan, nanti saling mengingatkan sama bapak, toh nanti kalau misalnya ke depan kalau menukar tabung ini saya ingatkan lagi, cek 4 angka di sini, di iya 4 angka ini ada nomor ada 4 ini kan. Coba lihat angka di sini, ini kan kosong satu dua 6. Searang ini kan 2024 berati tabung masih aktif. Masudnya jangan ambil tahun 2020, bukan isi gas bermasalah gasnya kan ganti-ganti.

Tapi kan ibu tahu sendiri tabung begini kalau kasih turun dari mobil itu cuma dilempar, itu biasanya bukan gasnya tapi besinya, ini biasanya sering tipis keropos bocor toh karena sering benturan,"

Dalam video tersebut terdapat tulisan "SEKEDAR BERBAGI INFORMASI, KALAU MAU NUKAR CEK KODE YANG DISAMPING TABUNG"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Tabung gas ada masa pakainya jg... waspada yg sudah kadaluwarsa"

Benarkah klaim empat angka pada tabung gas merupakan tanggal kadaluarsa? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

 

Presiden Jokowi Bagikan Uang Rp 50 Juta di Facebook Jelang Akhir Jabatan

Beredar di media sosial postingan Presiden Jokowi membagikan uang Rp 50 juta jelang habis jabatan di Facebook. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Juni 2024.

Dalam akun tersebut terdapat video Presiden Jokowi dengan narasi sebagai berikut:

"50.000.000 untuk kalian yang bisa stop gambar pas"

Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 1,5 juta kali mendapat 35,9 ribu likes, 9,1 ribu komentar, dan 3,6 ribu kali dibagikan.

Lalu benarkah postingan Presiden Jokowi membagikan uang Rp 50 juta jelang habis jabatan di Facebook? Simak dalam artikel berikut ini...

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.