Liputan6.com, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara, Steffen Linu mengajak, media massa untuk mengawal jalannya Pilkada Serentak 2024.
Hal ini disampaikan Steffen saat acara konsolidasi media massa dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan pemilihan serentak tahun 2004 di Manado. Menurut Steffen, media massa memiliki peran penting mencegah informasi palsu dan hoaks selama proses tahapan Pilkada 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berharap melalui kegiatan ini dapat membangun pemahaman yang sama tentang pentingnya pemberitaan yang akurat dan edukatif, serta meningkatkan kemampuan kita dalam mengidentifikasi dan mencegah disinformasi dan hoaksyang dapat merusak proses pemilihan ke depan," kata Steffen dilansir dari Antara, Rabu (24/7/2024).
Ia menambahkan, media massa bukan hanya penyampai informasi tetapi juga punya peran sebagai pengawas independen dan kontrol sosial. Menurutnya, pemberitaan yang objektif dan faktual sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta mengawal jalannya proses demokrasi.
"Pemilihan serentak tahun 2024 akan menjadi momen penting bagi bangsa kita. Oleh karena itu, kita semua, termasuk rekan-rekan media, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilihan berjalan dengan baik, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sinergi antara Bawaslu dan media menjadi kunci utama," jelasnya.
Steffen menegaskan bahwa Bawaslu Indonesia dan Bawaslu seluruh provinsi serta kabupaten dan kota, sangat terbuka untuk menerima masukan dan saran dari rekan-rekan media.
Steffen percaya bahwa kolaborasi yang baik antara Bawaslu dan media akan membawa dampak positif dalam mengawal proses pemilihan yang demokratis dan berintegritas.
"Kami berharap, konsolidasi ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Mari kita bersama-sama mengawal pemilihan tahun 2024 dengan penuh tanggung jawab dan integritas," tutup Steffen.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement