Liputan6.com, Jakarta- Di era digital saat ini, informasi mengalir dengan sangat cepat melalui berbagai platform. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar adalah benar. Hoaks atau berita palsu dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kebingungan, ketakutan, dan bahkan kerugian nyata.
Melindungi keluarga dari paparan hoaks menjadi sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional mereka. Bagaimana cara melindung keluarga untuk mengidentifikasi dan menghindari hoaks? Simak tips berikut ini.
Baca Juga
Edukasi Tentang Hoaks
Advertisement
Langkah pertama dalam melindungi keluarga dari hoaks adalah memahami apa itu hoaks dan bagaimana mereka bekerja. Edukasi menjadi fondasi penting dalam membangun kesadaran.
Adakan diskusi rutin tentang hoaks dan dampaknya. Jelaskan bagaimana hoaks bisa mempengaruhi persepsi dan tindakan seseorang. Gunakan sumber terpercaya seperti situs web pemerintah atau organisasi anti-hoaks untuk memberikan informasi yang akurat.Â
Â
Kembangkan Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam sebelum menerima atau menyebarkannya. Keterampilan ini sangat penting dalam mengidentifikasi hoaks.
Ajari anggota keluarga untuk selalu bertanya, siapa yang membuat informasi ini? Apa tujuannya? Apakah ada bukti yang mendukung? Latih keluarga untuk memeriksa sumber informasi. Sumber yang kredibel biasanya memiliki reputasi yang baik dan transparan.
Â
Gunakan Teknologi untuk Keamanan Informasi
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam melindungi keluarga dari hoaks. Ada berbagai aplikasi dan alat yang dapat membantu memverifikasi informasi.
Gunakan aplikasi ekstensi browser yang dapat mengidentifikasi situs web yang tidak kredibel atau berpotensi menyebarkan hoaks.Â
Â
Ajari Etika Digital
Etika digital adalah prinsip-prinsip yang mengatur perilaku seseorang di dunia maya. Memahami etika digital dapat membantu keluarga Anda berinteraksi dengan informasi secara bertanggung jawab.
Ajari anggota keluarga bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
Â
Periksa Fakta Sebelum Membagikan
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran hoaks adalah dengan memeriksa fakta sebelum membagikan informasi. Ini dapat mencegah hoaks menyebar lebih jauh.
Temukan sumber asli dari informasi yang ingin Anda bagikan. Pastikan sumber tersebut kredibel. Verifikasi informasi dengan menggunakan beberapa sumber terpercaya untuk memastikan keakuratannya. Pastikan informasi yang Anda bagikan adalah terkini dan relevan. Hoaks sering kali menggunakan informasi lama yang sudah tidak berlaku.
Â
Tips Berikutnya
Ajari Anggota Keluarga untuk Mengenali Tanda-tanda Hoaks
Hoaks sering kali memiliki tanda-tanda tertentu yang dapat dikenali. Mengajarkan anggota keluarga untuk mengenali tanda-tanda ini dapat membantu mereka menghindari hoaks.
Hoaks sering menggunakan judul yang sensasional atau berlebihan untuk menarik perhatian. Informasi yang tidak memiliki bukti yang jelas atau hanya didukung oleh sumber yang tidak kredibel, hoaks sering kali mendesak pembaca untuk segera membagikan informasi tersebut.
Â
Bangun Kebiasaan Membaca yang Baik
Membangun kebiasaan membaca yang baik dapat membantu anggota keluarga menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima.
Dorong anggota keluarga untuk membaca artikel secara keseluruhan, bukan hanya judul atau ringkasan. Ajari mereka untuk menganalisis konten dan mencari informasi tambahan jika ada yang tidak jelas dan adakan diskusi tentang artikel atau berita yang mereka baca untuk melihat berbagai perspektif.
Â
Berikan Dukungan Emosional
Memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga dapat membantu mereka mengatasi dampak negatif dari hoaks.
Dengarkan kekhawatiran dan perasaan mereka dengan empati dan tanpa menghakimi, berikan informasi yang benar dan dukungan untuk membantu mereka merasa lebih tenang, serta dorong anggota keluarga untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan pikirkan tentang informasi yang mereka terima.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence