Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah ajakan melalui aplikasi WhatsApp yang mengatasnamakan aplikasi Plataran Sehat belakangan ini. Pesan tersebut meminta penerima untuk mengklik tautan dan mengunduh aplikasi tambahan guna mengakses pelatihan resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Berikut adalah isi pesan yang beredar di WhatsApp:
Baca Juga
"Silahkan klik link di Bawah ini untuk mengikuti pelatihan resmi dari Kemenkes bernilai SKP. lms.kemenkes.web.idplataransehat. Wajib download aplikasi ini untuk login ke akun Plataran Sehat dan dapatkan pembelajaran digital gratis."
Advertisement
Namun, Kemenkes telah mengeluarkan klarifikasi melalui saluran WhatsApp resminya pada 26 Juli 2024, bahwa tautan yang beredar tersebut adalah palsu. Kemenkes menegaskan bahwa aplikasi Plataran Sehat dapat diakses tanpa pungutan biaya apapun atau gratis, dan tidak memerlukan aplikasi tambahan. Aplikasi ini hanya dapat diakses melalui tautan resmi: lms.kemkes.go.id.
"Apabila Healthies mendapatkan link/tautan palsu yang mengatasnamakan Plataran Sehat, jangan di klik ya! Plataran Sehat hanya dapat diakses melalui tautan resmi: lms.kemkes.go.id. Tidak perlu download aplikasi tambahan dan tentunya gratis! demikian isi keterangan Kemenkes di saluran WhatsApp," bunyi klarifikasi dari Kemenkes dilansir Antara.
"Kemenkes berharap para tenaga kesehatan dan masyarakat luas dapat lebih berhati-hati terhadap tautan-tautan yang mencurigakan dan selalu memastikan sumber informasi yang diterima berasal dari saluran resmi. Keamanan dan kenyamanan dalam mengakses layanan pembelajaran digital menjadi prioritas utama Kemenkes untuk mendukung peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia."
Plataran Sehat sendiri adalah sebuah aplikasi pembelajaran digital dan pengembangan kompetensi yang dirancang khusus untuk seluruh tenaga kesehatan di Indonesia. Platform ini menawarkan solusi pembelajaran yang fleksibel tanpa batas ruang dan waktu, memungkinkan para tenaga kesehatan (nakes) untuk meningkatkan keahlian mereka sesuai kebutuhan dan tempo masing-masing.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement