Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pemerintah mendatangkan seorang pawang hujan dari Banyuwangi jelang HUT ke-79 RI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 Agustus 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang pria sedang berada di tengah jalan. Ia tampak memegang sebuah keris sambil mengayunkannya ke arah awan. Pria berkaus dan bertopi hitam itu disebut-sebut sebagai pawang hujan yang didatangkan pemerintah dari Banyuwangi menjelang HUT ke-79 RI di IKN.
Advertisement
Baca Juga
"Duit rakyat di hamburin cuma buat pawang. Moga aja Hujan badai di perayaan HUT Kemerdekaan," demikian narasi dalam video tersebut.
"IKNÂ pke pawang HUJAN alias musyrik pun dipublikasikan..apa gk punya tuhan..apa gk smkin DUNGU itu namanya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 3 komentar dari warganet.
Benarkah pemerintah mendatangkan pawang hujan jelang HUT ke-79 RI di IKN? Berikut penelusurannya.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang pemerintah mendatangkan pawang hujan jelang HUT ke-79 RI di IKN. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pawang hujan hut ke-79 ri ikn" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang meluruskan kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Persiapan Jelang HUT RI di IKN, Pemerintah Bantah Pakai Pawang Hujan dari Banyuwangi" yang dimuat situs Liputan6.com pada Sabtu 10 Agustus 2024.
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah membantah menggunakan pawang hujan untuk membuat wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) cerah jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus mendatang.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, pemerintah memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah IKN untuk mendukung pembangunan dan persiapan hingga berlangsungnya upacara HUT RI.
"Jadi memang dipersiapkan rekayasa cuaca. Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks. Kami ini menggunakan metode ilmiah dan juga teknologi untuk rekayasa cuaca di IKN," kata Usman, dikutip dari Antara, Sabtu (10/8/2024).
Usman menyebutkan, rekayasa cuaca perlu dilakukan mengingat curah hujan di wilayah IKN dalam beberapa waktu terakhir cukup tinggi. Bahkan saat ia berkunjung ke IKN untuk memantau jalannya persiapan upacara dan perayaan HUT ke-79 RI pada Kamis 8 Agustus 2024 lalu, hujan turun cukup deras sehingga sempat membuat perjalanannya tertunda.
Oleh karena itu, kata Usman, rekayasa cuaca perlu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki lewat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jadi tidak benar ya bahwa ada permintaan dari PUPR atau pemerintah kepada salah satu pawang hujan untuk melakukan rekayasa cuaca," katanya.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa infrastruktur di lokasi upacara HUT ke-79 RI sudah dibuat kondusif menghadapi curah hujan tinggi. Menurutnya, lokasi upacara sudah dirancang agar tidak ada air yang menggenang atau becek apabila turun hujan.
"Jalur yang disiapkan itu bisa dipastikan tidak becek dan tidak ada genangan air. Kemarin saat berkunjung ke sana bersama para pemimpin redaksi dari media-media memantau persiapan HUT ke-79 RI pun aman ya tidak becek," ucap Usman Kansong menandaskan.
Dikutip dari situs Badang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, pemerintah terus berupaya menekan kejadian hujan di IKN dengan melakukan modifikasi cuaca.
Operasi modifikasi cuaca ini digelar bersama BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dibantu personel dari TNI Angkatan Udara.
"Alhamdulillah operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG sejak Juli lalu berhasil mengurangi kejadian hujan yang turun hingga 97 persen, sementara 3 persennya adalah hujan yang masih terjadi namun lebih bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat, yaitu berkisar 1 jam," ungkap Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Â
Referensi:
https://www.liputan6.com/news/read/5669436/persiapan-jelang-hut-ri-di-ikn-pemerintah-bantah-pakai-pawang-hujan-dari-banyuwangi?page=2
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=24-jam-non-stop-lakukan-modifikasi-cuaca-bmkg-berhasil-halau-hujan-di-ikn&tag=press-release&lang=ID
Â
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang pemerintah mendatangkan pawang hujan jelang HUT ke-79 RI di IKN telah diklarifikasi. Faktanya, pemerintah memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah IKN untuk mendukung pembangunan dan persiapan hingga berlangsungnya upacara HUT ke-79 RI.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement