Sukses

Menko Hadi Gandeng Media Massa untuk Tangkal Hoaks dan Polarisasi di Pilkada 2024

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengajak, media massa untuk bekerja sama dalam menangkal ancaman misinformasi dan polarisasi selama Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa pihaknya menggandeng media massa untuk mengatasi dua ancaman besar yang dapat mengganggu jalannya Pilkada 2024, yaitu misinformasi dan polarisasi.

"Dalam landscape ancaman Pilkada 2024, terdapat dua hal utama yang harus diwaspadai, yaitu misinformasi dan polarisasi. Oleh karena itu, kita harus menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak proses demokrasi," ujar Hadi saat membuka rapat koordinasi pengamanan Pilkada 2024 di Yogyakarta, dilansir dari Antara, Kamis (22/8/2024).

Menurut Hadi, saat ini misinformasi dan penyebaran berita hoaks mengenai Pilkada 2024 dapat dengan mudah tersebar melalui media sosial.

Situasi ini semakin diperparah ketika masyarakat dari kalangan tertentu tidak mampu memilah informasi yang benar, sehingga mereka mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.

"Keadaan ini menyebabkan masyarakat mudah terpolarisasi, yang pada akhirnya dapat memicu konflik selama pilkada," tambah Hadi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Hadi mengajak media massa, untuk berperan aktif dalam membantu pemerintah menangkal hoaks dengan menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

"Media dan pers harus benar-benar memastikan bahwa pemberitaan mengenai Pilkada 2024 bersifat akurat, berimbang, dan bebas dari berita hoaks," ucap Hadi.

Selain itu, Hadi juga menyerukan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima informasi terkait pasangan calon selama pilkada.

"Dengan adanya kolaborasi antara media massa dan masyarakat dalam menangkal berita hoaks, saya yakin Pilkada 2024 akan berjalan dengan aman dan kondusif," tutup Hadi.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence