Sukses

Kumpulan Informasi Gempa dan Tsunami yang Sempat Viral, Simak Faktanya

Banyak informasi viral terkait gempa dan tsunami beredar di masyarakat melalui media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak informasi viral terkait gempa dan tsunami beredar di masyarakat melalui media sosial. Namun tidak semua informasi tersebut benar.

Lalu apa saja informasi viral terkait gempa dan tsunami? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Gunung Ciremai akan Meletus Usai Gempa di Kuningan

Kabar tentang Gunung Ciremai akan meletus usai gempa mengguncang Kuningan, Jawa Barat pada 26 Juli 2024 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 26 Juli 2024.

Akun Facebook tersebut membagikan gambar tangkapan layar berisi pesan di WhatsApp yang menginformasikan bahwa akan terjadi letusan Gunung Ciremai usai gempa mengguncang Kuningan.

"Ceunah gunung ciremai teh udah waktunya meletus lagi. Tapi gabakal di kuningan, kena nya ke majaengka sama cirebon," demikian sebagian isi dari pesan tersebut.

"Sekedar berbagi informasi, waspada untuk wilayah Majalengka dan Cirebon. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT🤲🏻," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 69 kali dibagikan dan mendapat 21 komentar dari warganet.

Sebelumnya, gempa darat beruntun mengguncang wilayah Kabupaten Kuningan dalam beberapa hari belakangan ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Kuningan sudah terjadi sebanyak 3 kali dengan kekuatan M3,6 (25 Juli 2024 pukul 04.01.58 WIB), M4,1 (25 Juli 2024 pukul 17.36.41 WIB), dan M3,9 (26 Juli 2024 pukul 10.49.45 WIB) dengan kedalaman sangat dangkal masing-masing 6 km, 5 km, dan kedalaman 8 km.

Benarkah Gunung Ciremai akan meletus usai gempa mengguncang Kuningan, Jawa Barat? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Gempa Sulawesi Barat

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video gempa Sulawesi Barat, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 April 2024.

Unggahan klaim video gempa Sulawesi Barat menampilkan jalan dan permukaan tanah yang terbelah, terlihat dalam video tersebut sejumlah orang berlarian sambil berteriak disertai dengan guncangan sehingga meruntuhkan sejumlah bangunan dan terlihat sejumlah kendaraan berada di tengah retakan tanah.

Video terlihat direkam di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina dan terdapat petunjuk arah dengan bertuliskan bahasa Indonesia "Masuk".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Gempa di Sulawesi barat😭😭😭"

Benarkah klaim video gempa Sulawesi Barat? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Klarifikasi Poster Daftar Potensi Ancaman Tsunami di Kabupaten dan Kota

Beredar di media sosial postingan poster daftar potensi ancaman tsunami di tiap kabupaten dan kota. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 20 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat poster beberapa kota yang berpotensi terancam tsunami lengkap dengan level, tinggi, hingga estimasi waktu.

Akun itu menambahkan narasi "Potensi Ancaman Tsunami di Kab/Kota Besar, untuk wilayah provinsi Lampung sangat Fatal"

Lalu benarkah postingan poster daftar potensi ancaman tsunami di tiap kabupaten dan kota? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.