Sukses

Vaksinolog: Ada Kondisi Tertentu Vaksin Polio Diberikan untuk Orang Dewasa

Vaksin polio biasanya diperuntukan untuk bayi dan anak-anak. Namun, ada juga vaksin polio bagi orang dewasa. Ada beberapa kondisi orang dewasa harus diberikan vaksin polio

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi polio adalah vaksin untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan bisa berujung pada kematian. Vaksin polio biasanya diperuntukan untuk bayi dan anak-anak.

Namun, ada juga vaksin polio bagi orang dewasa. Hal ini diungkapkan oleh vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD. Menurut dia, ada beberapa kondisi orang dewasa harus diberikan vaksin polio.

"Misal, ada beberapa negara yang kalau kita mau bepergian ke negara tersebut kita diwajibkan orang dewasa untuk vaksinasi polio," kata dr Dirga dalam acara Virtual Class Liputan6.com "Vaksinasi Justru Bikin KLB Polio? Hoaks atau Fakta?" yang digelar Jumat (30/8/2024).

Ia mengingatkan bahwa dalam keadaan rutin dan sehari-hari, vaksin polio hanya diperuntukkan bagi anak-anak.

"Tapi dalam keadaan rutin, sehari-hari vaksin polio hanya untuk anak-anak," ucap dr. Dirga.

Berdasarkan jadwal vaksin polio yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), umumnya vaksin polio diberikan pada usia ketika bayi baru lahir dan secara bertahap hingga usianya 18 bulan.

Lantas, berapa kali vaksin polio diberikan? Dosis utama untuk vaksin polio adalah sebanyak empat kali dan vaksin booster satu kali.

Meski begitu, vaksin polio juga bisa diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkannya. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing dosis vaksin bagi anak-anak dan orang dewasa.

Dosis vaksin polio untuk anak-anak adalah 0,5 ml. Dosis pertama akan diberikan pada bayi baru lahir dalam bentuk tetes/oral. Kemudian, vaksin berikutnya akan diberikan ketika anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Anak juga bisa mendapatkan vaksin booster di usia 18–24 bulan dan 5 tahun.

Sedangkan untuk orang dewasa yang belum pernah mendapatkan diimunisasi, vaksin akan diberikan sebanyak tiga kali dengan dosis masing-masing adalah 0,5 ml. Pemberian vaksin dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan melalui otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC). Pemberian dosis pertama dan kedua diberi jarak 1–2 bulan, sedangkan dosis ketiga berjarak 6–12 bulan dari dosis kedua.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini