Sukses

Deretan Hoaks yang Dikaitkan dengan Bank Indonesia, Simak Daftarnya

Hoaks bisa menyerang lembaga mana saja tak terkecuali Bank Indonesia. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa menyerang lembaga mana saja tak terkecuali Bank Indonesia. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial.

Lalu apa saja hoaks seputar Bank Indonesia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Artikel Karier Nadiem Makarim Dalam Bahaya karena Dituntut Bank Indonesia

Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam bahaya setelah dituntut Bank Indonesia. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel Detik News berjudul "Karier Nadeem Makarim dalam Bahaya"

Postingan itu disertai narasi "Bank Indonesia telah mengajukan tuntutan terhadap Nadiem Makarim"

Akun itu menambahkan narasi "Ini Screenshoot yg ngomong ya bukan gue..."

Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam bahaya setelah dituntut Bank Indonesia? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Bank Indonesia Resmi Terbitkan Uang Redenominasi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Bank Indonesia resmi menerbitkan uang baru redenominasi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 Juli 2023.

Klaim Bank Indonesia resmi menerbitkan uang baru redenominasi berupa tulisan sebagai berikut.

"Kasihan yang nabung pakai uang kertas !!!

#redenominasirupiah

#bankindonesia

#krisisekonomi

Bank Indonesia Resmi menerbitkan Uang baru dgn me-redenominasi atau menyederhanakan 3 angka belakang dimana untuk uang RP1.000 hanya dicetak ditulis dgn angka Rp. 1 saja. 🙏🙏🙏"

Tulisan tersebut disertai dengan video seorang yang sedang bicara dengan narasi sebagai berikut.

"Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru atau rupiah kertas 1000 hingga Rp100.000 dan hal ini bila di terawang Bank Indonesia tak memasukkan 3 angka nol paling belakang di uang baru tersebut, dalam pecahan 100 ribu misalnya hanya terlihat tokoh Soekarno dan Muhammad Hatta dan angka 100. Begitu juga dengan pecahan lainnya seperti 1.000 2.000 5000 10.000 20.000 dan juga Rp50.000.

Hal itu pun memunculkan wacana redenominasi rencana redenominasi rupiah sebenarnya juga sudah ada sejak akhir tahun 2010 pada tahun 2020 Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia kembali membicarakan rencana redenominasi uang rupiah dan pada rencana tersebut penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol dibelakang contohnya Rp1.000 hanya menjadi Rp1. Rencana redenominasi kembali dilanjutkan Hal ini tertuang dalam peraturan Menteri Keuangan nomor 77/PMK. 01 /2020 tetang rencana strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020 hingga 2024".

Benarkah klaim Bank Indonesia resmi menerbitkan uang baru redenominasi? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Pemberian Dana BPJS Kesehatan Rp 100 Juta oleh Bank Indonesia Lewat SMS

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS berupa tulisan sebagai berikut.

"Selamat Anda mendapatkan bantuan dari kantor BPJS Pusat dengan menduduki urutan penerima DANA BANTUAN yang urutan ke-7 untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi link resmi kantor BPJS Pusat :tinyurl.com/real-bansosbpjs-pusat" Setelah tautan alamat situs tersebut diklik mengarah pada halaman sebuh situs yang terdapat tulisan sebagai berikut.

"PEMERINTAH RI MENGELUARKANDANA BANTUAN BPJS UNTUK MASYARAKATDI SELURUH INDONESIA

Dirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. Fahmi Idris, M.KesDirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes menyampaikan bahwa pada Rapat Terbatas 16 Maret lalu, telah memutuskan program pemberian BANTUAN BPJS KESEHATAN akan diganti dengan uang tunai 100 juta, yang akan disalurkan melalui bank indonesia.pemberitahuan melalui VIA SMS atau PESAN SINGGAT"

Pada bagian bawah situs tersebut penerima pesan diarahkan untuk mengubungi sebuah nomor ponsel.

Benarkan klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.