Sukses

Mengenal Kaskus, Berawal dari Tugas Kuliah hingga Jadi Situs Komunitas Populer di Indonesia

Kaskus merupakan salah satu platform komunitas terpopuler dan terbesar pada era 2000-an. Awal mula dibentuk, Kaskus justru ditujukan untuk memenuhi tugas tugas kuliah. Berikut fakta-faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kaskus kembali ramai dibicarakan warganet beberapa hari belakangan. Hal ini berawal dari viralnya postingan akun Kaskus Fufufafa yang dikait-kaitkan warganet dengan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Kasus merupakan salah satu platform komunitas terpopuler dan terbesar pada era 2000-an itu. Bahkan ketika itu, Kaskus merupakan salah satu website atau situs yang paling banyak diakses oleh pengguna internet. Kasus juga terkenal sebagai website yang memiliki banyak forum, mulai dari forum jual beli, anime, horor, olahraga, musik, hingga forum khusus dewasa.

Dikutip dari laman kaskus.co.id, Kaskus merupakan ruang bagi siapa saja untuk mengekspresikan sisi aslinya masing-masing. Kaskus menyebut ada jutaan orang mengakses Kaskus untuk mencari beragam informasi, di antaranya yaitu:

  • Berbagi hobi dan berkomunitas
  • Berbelanja dan berjualan
  • Konten multimedia
  • Ngobrol dan berdiskusi

Kaskus juga terkenal menciptakan istilah-istilah unik di kalangan penggunanya, di antaranya adalah 'juragan', 'pertamax', 'rekber', 'COD', dan istilah-istilah lainnya.

Sejarah Kaskus

Masih dikutip dari kaskus.co.id, Kaskus didirikan pada 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yakni Andrew Darwis, Ronald, dan Budi. Ketika itu mereka sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat.

Awalnya, Andrew, Ronald, dan Budi membuat Kaskus untuk memenuhi memenuhi tugas kuliah mereka. Kaskus sendiri bertujuan untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.

Pada 2006, Kaskus terpaksa mengubah domain dari .com menjadi .us karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia. Sejak saat itulah alamat situs Kaskus berubah menjadi kaskus.us, yang juga sekaligus mengartikan bahwa Kaskus adalah us atau kita.

Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola Kaskus secara profesional di bawah naungan PT Darta Media Indonesia. Kantor Kaskus pertama kali berlokasi di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. 

Kaskus kemudian melakukan rebranding, dengan menutup dua forum kontroversial ketika itu yakni BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club. Hal ini sebagai upaya mendorong perilaku berinternet sehat sebagaimana diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Langkah tersebut diapresiasi baik oleh pengguna internet Indonesia, hal ini ditandai dengan meningkat pesatnya member Kaskus hingga 300 persen dengan jumlah member sebanyak 10 juta pengguna.

Kantor Kaskus kemudian kemudian pindah ke daerah Melawai, Jakarta Selatan pada 2009. Saat itu, Kaskus menjadi salah satu situs paling populer di Indonesia. Berdasarkan situs Alexa, ketika itu Kaskus menjadi peringkat pertama sebagai situs untuk kategori komunitas dan situs lokal nomor 1 di Indonesia. Sejumlah penghargaan juga diterima oleh Kaskus pada tahun itu.

Pada 2011, Kaskus memulai kemitraannya dengan Global Digital Prima, sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan industri digital dan konten lokal Indonesia. Kemitraan ini mendorong pertumbuhan Kaskus yang lebih besar lagi, baik dari sisi infrastuktur, tenaga profesional & jaringan bisnisnya dalam usaha menjadi situs lokal nomor 1 di Indonesia serta pemain global online di dunia. Mengimbangi ekspansi, Kaskus pun memindahkan kantor utamanya ke Menara Palma dan menamakannya Kaskus Playground.

Pada 26 Mei 2012 menjadi saksi perjalanan Kaskus dimana Kaskus kembali menggunakan alamat situs resmi kaskus.com dan kaskus.co.id, ini dilakukan untuk kembali memperkuat citra Kaskus sebagai situs yang bervisi global namun tetap memiliki identitas Indonesia.

2 dari 2 halaman

Menkominfo Budi Arie: Pemilik Akun Kaskus Fufufafa Bukan Gibran Rakabuming Raka

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi angkat bicara soal user name di akun Fufufafa yang sedang trending di media sosial.

User name tersebut dikaitkan dengan akun milik Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka, di salah satu platform media sosial. Menurut Budi, pihaknya sudah sejak lama mendalami kasus fufufafa tersebut.

“Itu udah lama, udah lah. Udah (didalami)," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Budi menyebut hasil pendalaman Kominfo, fufufafa bukan akun milik Gibran. “Bukan lah, bukan (Gibran),” kata dia.

Meski demikian, Budi enggan membeberkan siapa orang dibalik akun fufufafa yang disebut kerap menghina Presiden terpilih Prabowo Subianto itu. Menurutnya, belum waktunya ia membeberkan sosok dibalik akuj  fufufafa.

"Kita enggak tau, tunggu lagi. Tunggu aja entar ada waktunya untuk kita (beberkan)," pungkasnya.