Sukses

Tangkal Hoaks dan Isu SARA Selama Pilkada 2024, Bawaslu Sulteng Gandeng Media Massa

Bawaslu Sulteng mengajak media massa dan stakeholder di Kendari untuk berkolaborasi dalam menangkal hoaks dan isu SARA selama Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara mengajak, para stakeholder dan sejumlah media massa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk bersama-sama menangkal berita hoaks dan isu SARA dalam rangka menyambut Pilkada 2024.

Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sultra, Heri Iskandar menekankan, pentingnya menangkal isu SARA dan hoaks saat Pilkada 2024. Menurut dia, isu SARA dan hoaks berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu, Bahari juga mengajak, para jurnalis untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang produktif serta membantu Bawaslu dalam memantau jalannya tahapan Pilkada 2024. Media diharapkan dapat memberikan informasi awal mengenai dugaan pelanggaran sehingga Bawaslu dapat segera menindaklanjutinya.

"Bawaslu telah menerima beberapa informasi awal, misalnya di Kabupaten Konawe dan Buton Utara, yang akan segera kami tindaklanjuti," kata Bahari dilansir dari Antara, Jumat (27/9/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan peta kerawanan untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi masalah selama pemilu, sehingga proses Pilkada dapat berlangsung dengan aman lancar. 

Bawaslu juga menekankan pentingnya sinergi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk media, untuk memperkuat pencegahan isu SARA dan hoaks. Mereka berharap media dapat menjadi agen edukasi bagi masyarakat terkait pentingnya pemilu yang bersih, serta memberikan edukasi tentang bahaya politik uang dan pentingnya netralitas ASN.

"Media diharapkan terus memperbarui informasi terkait potensi kerawanan selama pemilihan. Dengan kerja sama yang erat antara Bawaslu, media, dan masyarakat, diharapkan proses pemilihan dapat berjalan lebih transparan dan akuntabel," ucap Bahari.

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence