Sukses

Kapolda Kalteng Ajak Warga Waspadai Hoaks dan Isu SARA Selama Pilkada 2024

Ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai warga Kalteng selama Pilkada 2024, satu di antaranya yaitu penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto mengajak, seluruh masyarakat mengawal pelaksanaan tahapan Pilkada 2024. Menurut Djoko, ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai masyarakat selama Pilkada 2024, satu di antaranya yaitu penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Ia meminta, warga memerangi hoaks atau berita bohong. Sebab, hoaks berpotensi besar mengadu domba, terutama terkait masalah kontestasi Pilkada yang sedang berlangsung.

"Mari kita lawan hoaks, karena jika tidak dilawan, kita mudah diadu domba," kata Djoko dilansir dari Antara, Minggu (29/9/2024).

Selain hoaks, Djoko juga mengimbau, masyarakat tidak terpancing dengan isu SARA atau politik agama selama proses kampanye. Ia juga mengingatkan, para pasangan calon yang berkompetisi tidak menggunakan isu SARA sebagai bahan kampanye di Pilkada 2024.

"Jika ada tindakan pidana, kami akan menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Saya harapkan tidak ada politik SARA atau agama yang bisa membuat gaduh. Berpolitiklah sesuai dengan aturan dan berlomba-lombalah menarik simpati rakyat yang nantinya akan memilih," ujar Djoko.

Mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri ini juga menegaskan bahwa personelnya di seluruh Kalteng netral dan tidak berpihak kepada salah satu paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang berkompetisi.

"Apabila ada oknum polisi yang tidak netral, tentunya akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku," ucap Djoko.

Terakhir, Djoko mengajak seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama pesta demokrasi berlangsung.

"Pada kontestasi pemilihan kepala daerah ini, para pasangan calon (paslon) diharapkan menonjolkan adu gagasan. Dengan demikian, kita dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membuka lapangan kerja secara luas, sehingga gangguan kamtibmas di daerah ini bisa dikendalikan," tambah mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini