Liputan6.com, Jakarta - Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, menyarankan agar partai-partai politik secara proaktif ikut ambil bagian dalam mencegah penyebaran hoaks selama Pilkada 2024. Ia juga berharap Pemerintah bertindak lebih serius untuk menangkal masalah hoaks ini.
Ia menjelaskan Pilkada yang jauh dari paparan hoaks akan menciptakan situasi yang bermartabat dan tidak menimbulkan perpecahan antar masyarakat. Terlebih fenomena yang terjadi pada Pemilu 2019 bahwa media sosial yang harusnya menjadi tempat literasi pendidikan politik malah berubah menjadi media propaganda dan provokasi untuk menjatuhkan lawan politik sehingga akhirnya sempat terjadi polarisasi di masyarakat.
Baca Juga
Pilkada Serentak 2024, Ekonomi Sebut Dampaknya Tak Besar terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Usai Nyoblos Pilkada 2024, Erick Thohir dan Maruarar Cek Apartemen TOD di Depok hingga Manggarai
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10,61%, Jeje-Ronal 9,12%, Syaikhu-Ilham 17,98%, Dedi-Erwan 62,30%
"Terkait etika ya para pemimpin partai politik, para kandidat Pilkada-nya itu juga harus menjaga betul mengingatkan bahwa hoaks itu bukan alat pemenangan mereka, jadi perlu diingatkan kepada para pendukungnya. Ini dapat menjadi momentum untuk para pemimpin parpol menunjukkan bagaimana mengirimkan pesan berkomunikasi yang baik di era digital, inilah kesempatannya," ujar Firman dilansir Antara.
Advertisement
Selain itu, Firman juga menekankan pentingnya peran pemerintah untuk menindak tegas pembuat atau penyebar hoaks terkait Pilkada, agar masyarakat dapat melihat ketegasan hukum atas penyebaran informasi yang tidak benar.
"Memang harus ada sanksi yang tegas untuk menjadi bukti bahwa penyebaran hoaks ditindak dengan cepat. Dengan cara ini, mungkin hoaks Pilkada bisa lebih ditangani," kata Firman.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement