Sukses

Kumpulan Hoaks yang Beredar Lewat WhatsApp, Simak Daftarnya

WhatsApp, platform komunikasi populer, seringkali menjadi tempat penyebaran hoaks yang berbahaya, kenali ragamnya dalam daftar berikut ini agar tidak menjadi korban.

Liputan6.com, Jakarta- WhatsApp, aplikasi pesan instan yang populer di seluruh dunia, telah menjadi wadah bagi jutaan pengguna untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi informasi. Namun, di balik kemudahan dan fleksibilitasnya, platform tersebut juga menjadi sarang bagi penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan yang dapat berdampak negatif pada individu, komunitas, dan bahkan negara.

Hoaks di WhatsApp dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari berita palsu, gambar manipulasi, video rekayasa, hingga pesan berantai yang berisi klaim-klaim tidak berdasar. 

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar lewat WhatsApp, berikut daftarnya.

Video Pasukan Berani Mati Jokowi Tertangkap

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pasukan berani mati Jokowi tertangkap, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video pasukan berani mati Jokowi tertangkap menampilkan sejumlah orang berjalan jongkok dalam satu barisan yang diawasi oleh beberapa orang berseragam Polri dan berbaju loreng hijau.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Pasukan berani mati Jokowi PKI sebagian sudah ketangkap. Perhatikan dengan seksama senjata2 mereka. Rakyat harus bersiap siaga menghadapi mereka menjelang hari ulang tahun PKI"

Benarkah klaim video pasukan berani mati Jokowi tertangkap? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

2 dari 4 halaman

Video Minuman Kopi Kemasan Saset Bercampur Obat Berbahaya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video minuman kopi kemasan saset bercampur obat berbahaya. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

klaim video minuman kopi kemasan saset bercampur obat berbahaya berupa video yang menampilkan dua piring yang berisi serbuk berwarna hitam dan terdapat sebagian berwarna merah.

Orang dalam video tersebut mengambil kemasan berwarna emas bertuliskan "INDOCAFE 3 In 1 Coffemix" Kemudian bubuk di salah satu piring tersebut dibuang untuk diisi kembali oleh bubuk yang ada di kemasan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut.

"kopi yang baru daru Indocafe mau dibuka sekarang, ini baru ok sekarang kita buka, dibuang dulu ok, kita buka lihat masih ada obatnya lagi atau nggak yang merah-merah. Oh my god."

"Hati hati Indocafe mengandung DRUGS, disini ada ibu2 ( ibunya temanku ) sesudah minum itu langsung pusing2 masuk Emergency room."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Tolong viral kan ke seluruh saudara dan saudara" di gruop" kalian, dan seluruh rakyat indonesia. Ini ada penemuan baru minuman kopi kemasan saset di Indonesia, bercampur obat berbahaya, tujuan nya mematikan agar mengurangi jumlah penduduk. Maka hati hatilah konsumsi kemasan persaset dari luar dan dari dalam negeri. Terima kasih banyak. Jika anda bantu sebarkan berapa jiwa yg anda selamatkan. Semoga akan menjadi pahala jariyah sampai akhirat, aamiin."

Benarkah klaim video minuman kopi kemasan saset bercampur obat berbahaya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 

3 dari 4 halaman

Pendaftaran Tambahan BLT El Nino Sebesar Rp 400 Ribu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim situs pendaftaran tambahan BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu, kabar tersebut diberedar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim pendaftaran tambahan BLT El Nino Rp 400 ribu.

"𝑲𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒊𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒏𝒕𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑩𝑳𝑻 𝑬𝑳 𝑵𝑰𝑵𝑶 𝑹𝒑 400.000

Segera Daftarkan Diri Anda Sebelum Ditutup

1. Pencairan Bantuan tidak di pungut biaya sepeserpun

2. Buka websitenya dan segera daftarkan Diri Anda Untuk Mendapatkan dana BLT EL Nino

3. Batas Pendaftaran Sampai 30 Desember 2023

Klik Pada link dibawah untuk mendaftar

https://bpnt5.my.id/?v=cekbansos"

Benarkah klaim pendaftaran tambahan BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.