Sukses

Membangun Talenta Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Program-program peningkatan literasi digital ini bertujuan membangun masyarakat yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kultur dan etika digital yang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus menggalakkan program untuk memperkuat talenta digital sekaligus meningkatkan kemampuan digital publik. Upaya ini dinilai penting dalam mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

"Kita memperkuat talenta digital, dan juga berusaha agar publik secara umum memiliki pola pikir digital," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Hokky Situngkir dilansir dari Antara, Kamis (17/10/2024).

Menurut data Kemenkominfo, sejak 2018 hingga 2024, sebanyak 500 ribu warga Indonesia telah mendapatkan pelatihan untuk menjadi talenta digital. Selain itu, kementerian juga menggerakkan pandu-pandu digital guna meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat.

"Ini ditujukan untuk publik secara umum, dengan tujuan meningkatkan literasi digital. Kami menyiapkan landasan untuk visi digital dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045," lanjut Hokky.

Program-program peningkatan literasi digital ini bertujuan membangun masyarakat yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kultur dan etika digital yang baik. Meski menawarkan banyak manfaat dan peluang, ruang digital juga menghadirkan berbagai masalah dan tantangan.

Tantangan yang dimaksud antara lain penyebaran konten pornografi, judi online, hoaks, dan ujaran kebencian yang berpotensi mengancam kestabilan dan keamanan bangsa. Oleh karena itu, Hokky menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.

"Kita perlu mendorong kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas, media, dan masyarakat, tegasnya. Dengan kolaborasi ini, diharapkan tercipta ekosistem digital yang kondusif bagi semua pihak," ucap Hokky.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence