Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini SPBU Terbakar karena Beli Bensin Pakai QR Code

Beredar video yang diklaim Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terbakar karena membeli BBM pakai QR code. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terbakar karena membeli BBM pakai QR code beredar di media sosial. video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Oktober 2024.

Video berdurasi 54 detik itu menampilkan suasana sebuah SPBU terbakar. Api menghanguskan mesin dan atap SPBU, diikuti kepulan asap hitam.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar sebuah SPBU terbakar karena ada konsumen yang membeli bensin dengan metode pembayaran QR code.

"_HADIAH BELI BBM PAKAI QR._ _Dulu hidupin HP di SPBU dilarang, sekarang Wajib QR demi bisnis aplikasi sekelompok orang RAKUS tanpa AKAL SEHAT.__INI HANYA AKIBAT._," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 703 ditonton dan mendapat 10 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu SPBU terbakar karena membeli BBM pakai QR code? Berikut penelusurannya.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sebuah SPBU terbakar karena membeli BBM pakai QR code. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.

Hasilnya terdapat video identik yang diunggah akun Instagram @makassarsociety. Akun tersebut menyebut bahwa peristiwa kebakaran itu terjadi di SPBU Subulussalam, Aceh.

<p>Gambar tangkapan layar postingan dari akun Instagram @makassarsociety.</p>

"kebakaran terjadi di spbu sabussalam kebakaran terjadi diduga akibat konsleting pick up saat isi bbm," tulis akun Instagram @makassarsociety pada 12 Oktober 2024.

Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kebakaran spbu subulussalam" di kolom pencarian Google Searh. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa kebakaran tersebut.

Satu di antaranya artikel berjudul "Pertamina investigasi total terkait kebakaran SPBU di Subulussalam Aceh" yang dimuat kalbar.antaranews.com pada 11 Oktober 2024.

Banda Aceh (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan investigasi secara total dan menyeluruh penyebab kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)14237452, Simpang Kiri, Kota Subulussalam Provinsi Aceh.

"Kami melakukan investigasi secara menyeluruh terkait penyebab dari insiden kebakaran SPBU di Subulussalam," kata Area Manager Comm, Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dihubungi di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan terkait kebakaran di SPBU 14237452 yang terjadi pada Kamis (10/10) dan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Ia menjelaskan peninjauan sementara, kebakaran tersebut terjadi saat kendaraan mobil pick up (Suzuki Carry) tengah melakukan pengisian BBM Pertalite.

Saat kejadian tersebut petugas operator di SPBU tersebut langsung sigap berusaha memadamkan api dengan APAR SPBU, namun api terus membesar dan tidak lama berselang Unit pemadam kebakaran datang untuk melakukan pemadaman di SPBU.

Ia mengatakan setelah insiden tersebut persediaan BBM di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan akan direalokasikan BBM ke SPBU 14237414 yang memiliki jarak sekitar 3 km dari lokasi kejadian.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terutama petugas pemadam kebakaran yang telah membantu kami untuk memadamkan insiden kebakaran ini," katanya.

 

Referensi:

https://www.instagram.com/makassarsociety/reel/DBBN7j2SIOb/

https://kalbar.antaranews.com/berita/600666/pertamina-investigasi-total-terkait-kebakaran-spbu-di-subulussalam-aceh

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim sebuah SPBU terbakar karena membeli BBM pakai QR code ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa kebakaran di SPBU Subulussalam, Aceh pada 10 Oktober 2024. Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting lisrik saat mobil pick up tengah melakukan pengisian BBM Pertalite.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini