Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim penampakan burung Garuda beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada September 2024.
Dalam video tersebut terlihat seekor burung tengah berdiri di atas bebatuan sebuah gunung. Burung tersebut berukuran cukup besar.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah orang tampak merekam dan mengabadikan gambar dari burung yang sedang mengepakan sayapnya itu. Video tersebut kemudian diklaim sebagai penampakan burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.
"BURUNG GARUDA YG MENJADI LAMBANG NEGARA INDONESIA TERNYATA BUKAN MITOS," demikian narasi dalam video tersebut.
"Masyaallah sungguh cantik sekali ciptaanmu," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8.900 kali disebarkan dan mendapat 13 ribu lebih komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut merupakan penampakan dari burung Garuda? Berikut penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim penampakan burung Garuda. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
Hasilnya terdapat video identik di situs berbagi video YouTube. Satu di antaranya video berjudul "Liberation Condor" yang diunggah channel YouTube Denise vieira pinto pada 2012 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Channel YouTube Denise vieira pinto menjelaskan bahwa burung dalam video itu merupakan Condor Andes. Video itu merupakan peristiwa pelepasliaran Condor Andes di lereng pegunungan Portezuelo, Sierra de Ancasti, Argentina.
Burung tersebut sebelumnya ditemukan dalam kondisi lemas oleh polisi di Catamarca. Burung tersebut kemudian dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires, Argentina.
"Ketakutan dan keberanian untuk terbang. Kesannya adalah dia berterima kasih dan mengucapkan selamat tinggal. Itu benar-benar mengharukan, terlepas dari musiknya.Sayani, seekor condor Andes, yang ditemukan tidak dapat terbang pada tahun 2012 oleh polisi di Catamarca. Itu dirawat di Kebun Binatang Buenos Aires sebagai bagian dari Proyek Konservasi Kondor Andes. Dan dilepaskan di lereng Portezuelo, di Sierra de Ancasti di Catamarca. Menurut pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, Sayani menderita dehidrasi dan berat badan rendah, diduga karena keracunan," tulis channel YouTube Denise vieira pinto.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=smp26FuPHo8
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim penampakan burung Garuda ternyata tidak benar. Faktanya, burung dalam video tersebut bukan burung Garuda, melainkan Condor Andes.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement