Sukses

Bansos Digunakan untuk Penipuan, Simak Kumpulan Hoaksnya

Penipuan dengan memanfaatakan bansos biasanya dilakukan dengan narasi pendaftaran hingga pengecekan bansos lewat link yang tertera dalam informasi tersebut, namun setelah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com terungkap informasi tersebut hanyalah hoaks.

Liputan6.com, Jakarta- Bansos menjadi program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat. Namun, kita perlu mewaspadai jika mendapati kabar terkait bantuan tersebut, sebab belakangan ini dimanafaatkan oleh segilitir oknum menjadi sarana aksi penipuan.

Penipuan dengan memanfaatakan bansos biasanya dilakukan dengan narasi pendaftaran hingga pengecekan bansos lewat link yang tertera dalam informasi tersebut, namun setelah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com terungkap informasi tersebut hanyalah hoaks.

Berikut kumpulan hoaks terkait dengan bansos yang merupakan modus penipuan.

Link Mengecek Penerima Bansos PKH

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link untuk memeriksa penerima bansos PKH, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 November 2024.

Klaim link untuk memeriksa penerima bansos PKH berupa tulisan sebagai berikut.

"Kabar Gembira!!!

KPM PKH pemilik KKS ini akan cair double di periode Oktober - Desember 2024

Silakan periksa menggunakan link resmi di bawah ini 👇👇"

Penerima informasi tersebut diarahkan untuk mengklik link yang diklaim sebagai situs untuk memeriksa pencairan bansos PKH.

Berikut linknya:

https://bansosnasional.com/15?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0GKVa5nPht1TkSnlunl7xwLteIRatgVXKMjKwxMso18_BI27DqcgKuU-8_aem_F8jViLAZt3g2liiClia9iA

Jika link tersebut diklik, mengarah pada halaman situs yang meminta identitas berupa nama lengkap sesuai E-KTP dan nomor ponsel.

Benarkah klaim link untuk memeriksa penerima bansos PKH? Simak penelusuran hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 

2 dari 4 halaman

Pendaftaran Bansos Rp 2,4 Juta dari Pemerintah Melalui Telegram

Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran bantuan sosial (bansos) tunai Rp 2,4 juta dari pemerintah melalui Telegram. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 November 2024.

Berikut narasi dalam postingan tersebut:

"Bantuan sosial dari pemerintah selamat kepada pemilik BPJS Kesehatan bisa dapat Bansos total 2,4 juta di tahun 2024

Begini cara daftarnya 👇https://bansosterkini-2024.cek-data.my.idJangan Lupa "SHARE" Bantuan Ini Dengan Keluarga Yang Lain. Terima Kasih"

Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran bantuan sosial tunai dari pemerintah melalui Telegram? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.......

3 dari 4 halaman

Link Pendaftaran Pengambilan Bansos Dalam KIS

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran pengambilan bansos di dalam KIS, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 Oktober 2024.

Unggahan klaim link pendaftaran pengambilan bansos di dalam KIS berupa video yang menampilkan seorang sedang memegang KIS dan terdapat tulisan sebagai berikut.

"Selamat bagi yang punya kis karena akan mendapatkan bantuan senilai Rp 6.000.000 Hingga Rp2.600.00".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Ayo segera daftar yntuk mendapatkan bantuan melalui link

https://bantuan-sosial.sntben.uk/?fbclid=IwY2xjawGRfNBleHRuA2FlbQIxMAABHfymTSonb1D2l_hd1-rQkb6d-vxUMOfJhtoiQwL5rM2Wc88u-c0rkR69zw_aem_SroWC0wRb7hPCEDWs9xw9Q"

Dalam video terdapat narasi suara berikut transkripnya.

"Bagi teman-teman yang ada kartu kiss kartu Indonesia sehat ini perlu diketahui bahwa ternyata di dalam kartu Kis ada bansosnya teman-teman jika teman-teman tidak tahu mengeceknya nanti akan hangus untuk kesempatan kali ini saya akan membuktikan bahwa di dalam kartu kiss. Ada bansosnya sejumlah 1 juta bahkan lebih jika masih aktif ya"

Benarkah klaim link pendaftaran pengambilan Bansos di dalam KIS? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.......

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.